Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6/2025), setelah ditutup menguat ke level 7.155 sehari sebelumnya.
Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas Chory Ramdhani menyebut, sejumlah sentimen positif menanti kinerja IHSG hari ini, seperti suku bunga BI di 5,50%, hingga potensi arus dana masuk ke emerging market. Akan tetapi, investor masih waspada terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan eskalasi perang di Timur Tengah.
”IHSG diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 7.150–7.200, menanti arah pasar pasca keputusan suku bunga BI,” katanya dalam riset, Rabu (18/6/2025).
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini antara lain PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), hingga PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).
Chory menyematkan buy untuk saham BRMS dengan keterangan swing trade. BRMS dinilai tengah menjalani tren kenaikan dalam jangka pendek. Saat ini harga pullback BRMS pada area support Rp430—Rp446, namun dinilai dapat memantul menuju resistance terdekat pada Rp478—Rp500. Stop loss BRMS pada level kurang dari Rp430.
Sementara itu, saham ANTM direkomendasikan buy dengan keterangan day trade. Chory menilai, saham pelat merah ini tengah mengalami kenaikan dengan disertai volume pembelian investor asing yang meningkat.
Baca Juga
”Saat ini mempunyai potensi melanjutkan penguatan hingga level resistance Rp3.580 – Rp3.710 dengan didukung oleh peningkatan volume. Momentum jangka pendek selama masih berada diatas Rp3.200 cenderung untuk positif,” katanya.
Adapun target harga ANTM berada di kisaran Rp3.580—Rp3730, dengan stop loss pada area Rp3.250.
Terakhir, saham SSIA direkomendasikan sebab emiten ini telah menguat cukup signifikan pada perdagangan kemarin, sebesar 8,33% ke Rp1.300. Kenaikan harga saham ini didorong oleh peningkatan volume pembelian.
Adapun target harga bagi saham SSIA berada pada level Rp1.345—Rp1.450, dengan stop loss pada area kurang dari Rp1.225.
”SSIA mempunyai potensi untuk melanjutkan penguatan hingga resistance selanjutnya di Rp1.345– Rp1.450,” katanya.
Sedangkan, saham PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) direkomendasikan sell oleh Chory. Alasannya, UNIQ kini tengah bergerak dalam tren bearish. Pelemahan saham ini berpotensi berlanjut menuju target penurunan Rp352.
”Perdagangan terakhir kembali melemah sebesar - 4,57% dan breakdown dari supportnya,” kata Chory.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.