Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Israel-Iran Bikin Saham ANTM, ARCI, hingga PSAB Melesat

Indeks saham sektor basic material menguat 1,19% di tengah meningkatnya geopolitik di Timur Tengah setelah Israel menyerang Iran.
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham sektor basic material atau bahan baku ditutup menguat di tengah meningkatnya geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/6/2025), indeks saham bahan baku ditutup menguat sebesar 1,19% menuju level 1.542. Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,53% ke 7.166. 

Kenaikan indeks basic material tidak terlepas dari performa sejumlah saham, seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), dan PT J Resources Pasifik Tbk. (PSAB) yang membukukan kenaikan signifikan. 

Saham ARCI, misalnya, melonjak 23,21% menuju level Rp550 per saham, lalu ANTM menguat 4,10% menjadi Rp3.300, dan saham PSAB terapresiasi sebesar 7%.

Laju saham basic material terjadi seiring serangan Israel ke Iran yang memicu lonjakan harga komoditas global, sekaligus meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap risiko gangguan pasokan energi dan tekanan terhadap ekonomi global.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa kondisi ini akan cenderung membuat pasar lebih bersikap hati-hati.

Meski demikian, dia memandang bahwa kondisi tersebut juga bisa memberikan dampak positif terhadap sejumlah sektor, terutama yang berkaitan dengan energi, pertambangan dan komoditas dasar khususnya emas.

“Emas biasanya mengalami kenaikan harga karena dianggap sebagai instrumen safe haven, yang banyak disukai oleh investor saat mereka menjalankan strategi hedging,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis pada Jumat (13/6/2025).

Di samping itu, harga minyak juga cenderung terangkat ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat karena wilayah tersebut merupakan kawasan penghasil minyak yang sangat kaya dan strategis dalam industri oil drilling.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Juli melonjak 9,22% ke level US$74,31 per barel, sedangkan harga Brent terkerek 9,08%. 

Pada saat yang sama, harga emas dunia turut melesat 1,238% menuju US$3.500 per troy ounce, menandakan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper