Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (13/6/2025). Penurunan IHSG ditekan oleh koreksi harga saham BBCA BBRI, ADRO, dan TPIA.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka turun 28,39 poin atau 0,39% ke posisi 7.175,97. IHSG bergerak di rentang 7.167,77 hingga 7.192,66.
Sebanyak 168 saham menguat, 199 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp12.517,66 triliun.
Di jajaran big caps, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,55% ke level Rp9.075, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,49% ke level Rp4.050, dan saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) anjlok 6,6% ke level Rp1.980.
Selain itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) merosot 1,52% ke level Rp8.075, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 2,53% ke level Rp9.650, dan saham PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) anjlok 7,1% ke level Rp170 per saham.
Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam tancap gas dengan penguatan 4,1% ke level Rp3.300 dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melonjak 5,08% ke level Rp1.345. Demikian pula dengan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) yang masing-masing naik 1,41% dan 2,86%.
Tim Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG rawan koreksi lanjutan untuk menguji level psikologis 7.200 hingga pivot 7.170 pada Jumat (13/6/2025). Gerak IHSG dibayangi oleh sentimen dalam dan luar negeri.
Dari Amerika, pasar mengantisipasi rilis data Michigan Consumer Sentiment Prelimenary pada Juni 2025 (13/6/2025) yang diperkirakan naik ke level 53.5 dari 52.2 pada Mei 2025. Dari Jerman, pasar mengantisipasi rilis data inflasi Mei 2025 yang diperkirakan stabil di level 2,1% YoY.
Dari Jepang, pasar mengantisipasi rilis data Industrial Production bulan April 2025 (13/6/2025) yang diperkirakan turun menjadi 0,7% YoY dari 1% YoY pada Maret 2025.
Dari domestik, pasar mengantisipasi rilis data Retail Sales April 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,1% YoY, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan 5.5% YoY pada Maret 2025 seiring dengan normalisasi pasca ramadhan dan lebaran.
Top picks Phintraco Sekuritas untuk hari ini adalah saham SMGR, PTPP, ADHI, INTP, dan CPIN.
Dalam riset terpisah, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan bahwa secara teknikal, IHSG masih tertahan di area resistance 7.254–7.325 setelah belum mampu menembusnya dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu sentimen yang bebani gerak IHSG ialah penurunan indeks keyakinan konsumen ke level terendah sejak September 2022 menambah tekanan domestik. Selain itu, tekanan jual asing Rp283 miliar turut membebani laju indeks komposit.
“Selama bertahan di atas support psikologis 7.000, IHSG berpotensi bergerak sideways konsolidatif dalam jangka pendek,” tulisnya, Jumat (13/6/2025).
IHSG diestimasi bergerak pada rentang support 7.000 dan resistance 7.254.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli terhadap saham PGEO, TOBA, dan INDY, serta jual untuk saham MTEL pada perdagangan hari ini. Target harga saham PGEO di rentang Rp1.575—Rp1.695, TOBA Rp855—Rp920, dan INDY Rp1.575—Rp1.655 per saham.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup turun 0,25% dan disertai dengan net sell asing sekitar Rp212 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah ADRO, PGAS, PGEO, BBRI, dan ASII.
“IHSG masih potensi melanjutkan kenaikan sepanjang masih kuat di support 7.200,” tulisnya dalam riset, Jumat (13/6/2025).
Pada hari ini, IHSG diestimasi begerak di rentang support 7.150—7.200 dan resistance 7.240—7.260. Saham yang direkomendasikan BNI Sekuritas untuk dicermati investor pada hari ini yaitu SMBR, CUAN, BREN, AMRT, MDKA, dan PANI.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.