Bisnis.com, JAKARTA — Sektor tambang nasional tengah menghadapi berbagai tantangan saat ini. Lalu, apakah momentum ini menjadi saat yang tepat untuk melakukan rotasi sektoral dari perusahaan tambang seperti ANTM, TINS, hingga PTBA?
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menjelaskan saat ini TINS dan PTBA memberikan sinyal positif.
“PTBA tumbuh stabil lewat yield tinggi 75%–100%, serta TINS kembali untung dan siap kembali bagi hasil,” kata Ekky, Kamis (12/6/2025).
Dengan kondisi saat ini, menurut Ekky momentum saat ini bukan untuk rotasi sektoral sementara, tetapi lebih kepada pembalikan persepsi terhadap subsektor tambang dengan fundamental yang layak. Terlebih lagi, jika risiko sentimen global tidak lagi mendominasi pasar.
Ekky memberikan rekomendasi untuk akumulasi selektif terhadap saham PTBA dan ANTM sebagai core holding. Sementara itu, saham TINS bisa menjadi pilihan spekulatif jangka menengah jika harga timah pulih.
Investment Analyst Edvisor.id Indy naila menjelaskan ANTM memiliki valuasi yang cukup murah dan prospektif ke depannya, terutama melihat permintaan emas masih tinggi dan sektor emas ritel yang masih baik didukung dengan pembangunan smelter nikel.
Baca Juga
Sementara itu, untuk PTBA menurutnya perlu melihat prospek batu bara yang masih bergantung dengan permintaan India dan China.
“Untuk timah masih bergerak cukup volatile, jadi perlu berhati-hati juga dengan regulasi-regulasi ke depannya,” tutur Indy.
Indy memberikan rekomendasi untuk mengakumulasi saham tambang. Untuk ANTM, Indy memberikan rekomendasi buy on weakness dengan target harga atau target price (TP) pada level Rp3.800-Rp4.000.
Lalu untuk PTBA buy dengan target harga Rp3.100. Kemudian TINS speculative buy dengan target harga Rp1.365 per saham.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.