Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong menyimpan asa spesial terhadap sejumlah sektor saham kendati beragam tantangan membayangi pasar keuangan domestik. Dia menilai masih ada potensi cuan dari sejumlah saham di lantai bursa.
Pak Lo, sapaan akrabnya, mengatakan optimistis terhadap dua sektor utama seperti perbankan dan komoditas. Dia pun tengah mencermati saham-saham di sektor tersebut untuk mendulang cuan yang lebih besar tahun ini.
"Saya tetap optimis dengan dua sektor, yaitu perbankan dan komoditas. Komoditas seperti batubara, pulp and paper, dan kelapa sawit," katanya saat ditemui dalam acara 4 Dekade Bisnis Indonesia, Selasa (10/6/2025).
Adapun, pada awal tahun ini pergerakan harga saham di Indonesia tertekan oleh perkembangan Tarif Trump serta aksi jual besar-besaran dari investor asing.
Belakangan ini, saham sektor energi juga mulai tertekan karena harga batu bara melemah sepanjang tahun berjalan 2025. Selain itu, saham di sektor konsumer juga mendapat tantangan dari pelemahan daya beli masyarakat.
Lo Kheng Hong melanjutkan bahwa sektor energi sebenarnya masih cukup kuat ditopang oleh kondisi perdagangan internasional. Walaupun tentunya, ada bayang-bayang tekanan dari perkembangan perang dagang AS-China.
”Saya rasa, kita tidak banyak ekspor komoditas ke AS. Biasanya ekspor komoditas kita banyak ke China, ke India,” tambahnya.
Di sektor perbankan, Lo Kheng Hong mengatakan penurunan harga saham perbankan belakangan ini bisa menjadi kesempatan untuk mengakumulasi saham bank berfundamental kuat dengan harga murah. Justru, waktu seperti ini yang ditunggu-tunggu oleh investor kawakan untuk mengambil saham bank.
”Ketika mereka jual, obral, saya menunggu karena selama ini saya melihat saham perbankan yang besar itu, setiap dia turun, dia biasanya naik kembali lagi lebih tinggi dari sebelumnya,” katanya.
Teranyar, Lo Kheng Hong diam-diam masih getol memborong saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) pada periode berjalan 2025. Lo Kheng Hong terpantau masih kepincut dengan saham BDMN.
Berdasarkan data Bank Danamon Indonesia yang dikutip Kamis (5/6/2025), Lo Kheng Hong memegang 21,89 juta lembar saham BDMN atau setara dengan 0,22% per akhir Mei 2025.
Jumlah saham BDMN yang dipegang oleh Lo Kheng Hong bertambah dibandingkan dengan akhir April 2025. Kala itu, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia tersebut masih memegang 21,21 juta lembar.
Per akhir Mei 2025, Lo Kheng Hong menempati posisi kelima daftar pemegang saham terbesar Bank Danamon Indonesia. Rapor itu menempatkannya sebagai investor individu terbesar saham BDMN.
Berkat kepemilikan saham BDMN, Lo Kheng Hong juga telah menikmati guyuran dividen 2025. Estimasi jatah yang didapatkan sekitar Rp2,31 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.