Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau menguat di tengah rumor masuknya investasi Danantara Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10.00 WIB, Selasa (10/6/2025), saham GOTO bergerak di kisaran Rp62-Rp65 per saham. Hal itu mencerminkan kenaikan sebesar 1,64% hingga 6,56% dari harga sebelumnya.
Namun, jika ditarik lebih jauh, saham GOTO masih terkoreksi sebesar 8,57% year to date (YtD) dan melemah hingga 22,89% dalam kurun satu bulan terakhir.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Danantara Indonesia mengaku terbuka terhadap segala peluang investasi di tengah rumor masuknya sovereign wealth fund tersebut ke entitas merger antara GOTO dan Grab Holdings.
Berdasarkan laporan Reuters, Danantara Indonesia disebut telah melakukan pembicaraan awal dengan GOTO untuk membeli saham minoritas di entitas gabungan yang melibatkan Grab seiring dengan rencana merger kedua perusahaan.
Menyikapi kabar itu, Managing Director Investment Danantara Indonesia Stefanus Ade Hadiwidjaja menyatakan bahwa saat ini belum ada pembicaraan tersebut. Namun, lembaga ini mengaku tetap terbuka pada segala peluang investasi.
“Danantara Indonesia selalu terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan dengan mandat kami untuk memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” ujar Stefanus, Senin (9/6/2025).
Menurutnya, setiap keputusan investasi dilakukan secara selektif melalui kajian yang menyeluruh dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang baik, serta mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara.
Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koesoemohadiani menyatakan perseroan tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar.
“Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi terkait dengan perseroan, sebagaimana yang telah disampaikan perseroan pada 4 Februari 2025, 19 Maret 2025, dan 8 Mei 2025,” ucap Koesoemohadiani, Senin (9/6/2025).
Dia juga menjelaskan bahwa berita yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha GOTO.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.