Bisnis.com, JAKARTA - Kabar mundurnya Ray Dalio, investor legendaris yang juga miliarder Amerika Serikat, batal menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara santer dalam sepekan terakhir.
Kabar tersebut muncul hanya dua bulan setelah Pemerintah Indonesia mengumumkan keterlibatan pendiri Bridgewater Associates tersebut sebagai dewan penasihat Danantara.
Melansir Bloomberg pada Rabu (28/5/2025), menurut sumber-sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sedang membahas masalah pribadi, Ray Dalio itu memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat Danantara.
Adapun, alasannya penolakan Dalio untuk masuk ke Danantara hingga saat ini belum terungkap dengan jelas.
Padahal, Dalio telah ditunjuk Pemerintah RI menjadi salah satu Dewan Penasihat Danantara bersama tokoh lainnya, seperti Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor dan Thaksin Shinawatra sejak tiga bulan lalu.
Ray Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates dan termasuk ke dalam daftar TIME sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia.
Baca Juga
Dia lahir pada 8 Agustus 1949 di Queens, New York, dan sejak muda sudah menunjukkan minat dalam dunia investasi setelah membeli saham pertama pada usia 12 tahun.
Adapun, Dalio menjalani pendidikan formal di Long Island University untuk studi keuangan pada 1967-1971, dan setelah itu meraih gelar MBA di Harvard Business School pada 1973.
Kemudian, Dalio bekerja di perusahaan Wall Street, termasuk New York Stock Exchange dan Dominick & Dominick LLC, dan mendirikan Bridgewater Associates pada 1975.
Bridgewater Associates merupakan firma manajemen investasi Amerika Serikat (AS) dan menjadi perusahaan hedge fund terbesar di dunia dengan aset kelolaan sebesar US$124 miliar atau setara dengan Rp1.984 triliun.
Sementara itu, Dalio juga dikenal dari bukunya yang berjudul "Principles" yang masuk ke dalam daftar buku bisnis terlaris dan digunakan luas di dunia korporasi.
Kendati demikian, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menepis kabar yang menyebut Ray Dalio menolak untuk bergabung dalam inisiatif investasi strategis Danantara sebagai penasihat di lembaga itu.
Dalam keterangannya, Rosan menegaskan bahwa komunikasi antara pihak Danantara dan tim Ray Dalio masih berjalan baik hingga saat ini.
“Kemarin saya baru minggu lalu ketemu timnya, [dengan] adeknya juga mark dalio. Kami melakukan pembicaraan berjalan lancar," ujar Rosan saat ditemui awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (28/5/2025).
Menanggapi rumor yang beredar mengenai penolakan dari Ray Dalio untuk bergabung, Rosan membantah tegas bahwa Danantara juga masih melakukan interaksi yang baik dengan pihak Ray Dalio.