Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak melanjutkan reli pada awal perdagangan Senin (26/5/2025) setelah Presiden Donald Trump memutuskan memperpanjang batas waktu penerapan tarif balasan terhadap Uni Eropa.
Keputusan ini mengangkat harapan akan meredanya ketegangan dagang global.
Melansir Bloomberg, harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 0,7% ke US$65,24 per barel pada pukul 06.30 WIB. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli menguat 0,8% ke US$62,00 per barel.
Pada Jumat lalu, Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap barang-barang dari Uni Eropa mulai awal Juni, namun memberikan waktu hingga 9 Juli untuk mencapai kesepakatan dagang usai melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Sejak pertengahan Januari, harga minyak bergerak dalam tren menurun akibat dampak negatif dari kebijakan tarif agresif Trump serta langkah-langkah pembalasan dari mitra dagang.
Rencana OPEC+ untuk kembali mengaktifkan kapasitas produksi yang sempat dihentikan turut memperkuat sentimen bearish, jelang pertemuan kelompok tersebut pada Minggu untuk menentukan kebijakan produksi bulan Juli.
Baca Juga
Di sisi lain, Trump menyebut telah mengadakan pembicaraan “sangat baik” dengan pejabat Iran selama akhir pekan terkait dorongan AS agar Iran membatasi program nuklirnya.
AS dan Iran telah melangsungkan pertemuan di Roma pekan lalu, yang menurut Menteri Luar Negeri Iran sekaligus kepala negosiator Abbas Araghchi, berpotensi menghasilkan kesepakatan dalam satu atau dua pertemuan ke depan.