Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham MDKA Tancap Gas, Intip Target Produksi Emas dan Tembaga Merdeka Copper pada 2025

Saham MDKA sudah melonjak 15,78% year-to-date (YtD) dari posisi Rp1.615 pada akhir 2024.
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik MDKA/ Thomas Mola
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik MDKA/ Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melaju di teritori hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (15/5/2025). Di sisi operasional, emiten Grup Saratoga itu mematok sejumlah prioritas utama pada 2025. 

Di lantai bursa, saham MDKA naik 95 poin atau 5,37% ke level Rp1.870 hingga pukul 10.20 WIB. MDKA bermanuver di rentang Rp1.765 hingga Rp1.880 pada pagi ini. 

Saham MDKA sudah melonjak 15,78% year-to-date (YtD) dari posisi Rp1.615 pada akhir 2024. 

Pada 2025, Manajemen MDKA menetapkan sejumlah strategi untuk mencapai target baik secara operasional maupun finansial.

Merujuk laporan tahunan 2024, target operasional MDKA pada tahun ini mencakup produksi emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit sebesar 100.000 sampai dengan 110.000 ons dengan total biaya kas masing-masing sebesar US$1.100 hingga US$1.200/ons.

Selanjutnya, produksi tembaga dari Wetar sebesar 11.000 hingga 13.000 ton dengan total Biaya Kas masing-masing sebesar US$1,60 hingga US$2,00/pon.

“Dari Grup MBMA, produksi NPI ditargetkan sebesar 80.000 hingga 87.000 ton dengan total biaya kas di bawah US$11.000/ton,” papar manajemen MDKA, dikutip Kamis (15/5/2025). 

Manajemen MDKA menjabarkan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, MBMA memutuskan untuk sementara waktu mengalihkan fokusnya dari produksi high grade nickel matter untuk berkonsentrasi pada operasi nickel pig iron (NPI) yang lebih menguntungkan.

Selain itu, pengiriman bijih nikel saprolit MBMA ditargetkan sebesar 6 juta–7 juta wet metric ton (wmt) dan penjualan bijih nikel limonit sebanyak 12,5 juta-15,0 juta wmt dengan biaya kas masing-masing di bawah US$23/wmt dan US$11/wmt. 

Ditambah lagi, produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) MBMA ditargetkan sebanyak 25.000 hingga 30.000 ton dengan rata-rata biaya kas di bawah US$9,000/ton setelah kredit kobalt sesudah operasional mencapai kapasitas desain nameplate.

“Pada 2025, prioritas utama Perseroan berfokus pada pemanfaatan potensi penuh operasi AIM [acid, iron, metal] dan peningkatan volume penambangan di tambang SCM [Sulawesi Cahaya Mineral] untuk mendukung peningkatan operasi HPAL yang berkelanjutan.”

Pada segmen emas dan tembaga, MDKA berfokus pada keberhasilan pembangunan dan uji coba proyek Emas Pani yang berperan signfiikan bagi pertumbuhan jangka panjang.

Secara paralel, MDKA juga menargetkan untuk dapat memaksimalkan nilai aset Tujuh Bukit (TB) Copper melalui pelaksanaan proyek yang disiplin dan optimalisasi sumber daya.

Presiden Direktur Merdeka Albert Saputro menyampaikan perseroan mencatat pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, yang didukung oleh kemajuan dalam berbagai proyek strategis.

"Merdeka tetap teguh pada komitmennya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya, kami optimistis mencapai keberhasilan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper