Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anak Tommy Soeharto PT Intra Golflink Resorts Tbk. (GOLF) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 12,3% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan, GOLF mencetak laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp67,57 miliar pada 2024 naik dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp60,17 miliar.
Sejalan dengan itu, GOLF juga mencetak pendapatan bersih yang naik 11,5% yoy menjadi Rp197,9 miliar pada 2024, dari periode yang sama 2023 sebesar Rp177,5 miliar.
Lebih rinci, pendapatan GOLF berdasarkan operasi ditopang dari segmen golf yang berkontribusi sebesar Rp93 miliar pada 2024, turun 1,4 % yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp94,4 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari real estat berkontribusi sebesar Rp67,8 miliar pada 2024 naik 52,1% yoy dari Rp44,6 miliar pada periode yang sama 2023.
Lebih lanjut, pendapatan dari restoran yang berkontribusi sebesar Rp27,2 miliar pada 2024 naik 3,8% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp26,2 miliar.
Baca Juga
Kemudian pendapatan dari lain-lain berkontribusi sebesar Rp9,8 miliar pada 2024 turun 19,7% yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp12,3 miliar pada 2023.
Komisaris Utama GOLF Dharma Mangkuluhur mengatakan bahwa perseroan saat ini sudah berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang baik selepas Initial Public Offering (IPO) pada tahun lalu.
"Semoga dengan laporan yang bagus ini, ke depannya kami bisa lebih baik lagi, dan semoga proyek kami bisa berjalan dengan lancar," katanya saat Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Selanjutnya, untuk beban pokok pendapatan GOLF tercatat sebesar Rp78,2 miliar pada 2024 naik 20,1 yoy dari Rp65,13 miliar pada tahun sebelumnya.
Laba kotor GOLF pada 2024 tercatat sebesar Rp119,7 miliar, naik 6,4% yoy dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp112,4 miliar.
Selanjutnya, GOLF memiliki total aset sebesar Rp8,6 triliun pada 2024, naik 11,2% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,7 triliun.
Jumlah liabilitas GOLF juga tercatat melesat 259,2% yoy menjadi Rp656,7 triliun pada 2024, dari Rp182,7 miliar pada 2023.
Sementara itu, total ekuitas perusahaan mencapai Rp7,9 triliun pada 2024, naik 5,2% yoy dari Rp7,5 triliun pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
