Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Struktur Gemuk Pengurus Danantara, bak Bumi-Langit dengan Temasek Cs

Membentuk tim besar di fase awal tanpa budaya organisasi yang sudah matang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi BPI Dananatara.
Ana Noviani, Dionisio Damara Tonce
Selasa, 25 Maret 2025 | 09:36
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Struktur lengkap pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akhirnya diungkap ke publik. Struktur ‘gemuk’ itu disebut-sebut sebagai dream team untuk mengelola perusahaan BUMN dengan total aset mencapai US$900 miliar. 

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa penunjukan pengurus Danantara telah melalui pemilihan secara selektif dan bebas dari kepentingan politis.

“Arahan Bapak Presiden [Prabowo Subianto] sudah jelas tidak ata titipan nama, jadi itu pegangan kami,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Menurutnya, Danantara berkomitmen membangun tata kelola secara profesional, dengan pemimpin-pemimpin terbaik yang siap membawa perubahan bagi Indonesia.

"Tentunya ini membutuhkan kerja keras yang tidak mudah. Namun, kami semua di jajaran Danantara berkomitmen untuk menjalankan tugas ini sebaik-baiknya," ujarnya.

Rosan pun mengaku optimistis bahwa para pemimpin yang terpilih merupakan tim terbaik yang mampu membawa perubahan signifikan ke depan. 

“Kalau dalam dunia olahraga ada 'dream team', maka di Danantara, kami juga memiliki dream team yang siap bekerja keras untuk negeri ini,” katanya. 

Menurutnya, kehadiran pemimpin-pemimpin berkualitas ini akan memberikan keyakinan kepada publik dan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Struktur Gemuk Pengurus Danantara, bak Bumi-Langit dengan Temasek Cs

Berdasarkan strukturnya, Danantara dipimpin oleh tiga tokoh kunci, yaitu Chief Executive Officer (CEO) Rosan Roeslani, Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria, dan Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir. 

Danantara diawasi oleh Dewan Pengawas yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, mantan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, serta Para Menteri Koordinator dan Mensesneg. Adapun, kursi Dewan Pengarah Danantara diduduki oleh Joko Widodo (Presiden RI, 2014 - 2024) dan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI, 2004 - 2014). 

Presiden Prabowo Subianto juga menunjuk lima orang untuk mengisi jabatan Dewan Penasihat Danantara, yaitu Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra. 

Selanjutnya, Danantara memiliki sembilan managing director dan tiga komite (Komite Pengawasan, Komite Manajemen Risiko, serta Komite Investasi dan Portofolio). 

Di bawah COO, Danantara memiliki Holding Operasional yang diisi oleh tiga managing director. Sementara itu, Holding Investasi yang diisi oleh tiga managing director berada di bawah CIO Danantara. 

Managing Director - Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su, menyoroti pentingnya tata kelola dalam operasional Danantara, menyusul pengangkatan sejumlah tokoh ke dalam jajarannya.

Menurutnya, meskipun komposisi tim terlihat solid di atas kertas, independensi dari intervensi politik masih menjadi faktor penting yang perlu dibuktikan ke depan.

“Secara teori, nama-nama yang diumumkan terlihat baik, itulah sebabnya pasar mengalami rebound dari titik terendahnya. Namun, bagi kami, isu yang paling penting tetaplah tata kelola,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

Dia menilai setidaknya harus menunggu hingga akhir tahun ini untuk melihat apakah Danantara dapat bebas dari campur tangan politik dalam mengambil keputusan.

Dari sisi manajemen, dia turut menyoroti tantangan dalam pembentukan budaya korporasi di dalam sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia tersebut.

“Agak tidak biasa melihat begitu banyak direktur pelaksana ternama bekerja di bawah CEO, CFO, dan COO yang juga merupakan figur berprofil tinggi. Siapa yang sebenarnya akan mengambil keputusan final terkait besaran investasi?" tuturnya.

Harry menilai bahwa membentuk tim besar di fase awal tanpa budaya organisasi yang sudah matang bisa menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, para anggota tim disebut membutuhkan waktu untuk saling mengenal, berkolaborasi, dan bersinergi sebelum mengambil keputusan keuangan yang bebas dari kepentingan tertentu.

Perbandingan dengan Temasek dan Norges Bank

Struktur itu bak Bumi-Langit dengan lembaga sovereign wealth fund (SWF) global lain, seperti Temasek dan Norges Bank Investment Management.

Merujuk situs resminya, pucuk pimpinan Temasek diisi oleh Executive Director merangkap CEO yang didampingi oleh Deputi CEO. Di bawahnya, Temasek memiliki CIO, Chief Financial Officer (CFO), dan Chief Corporate Officer (CCO) merangkap Head of Organization and People. Saat ini, CEO Temasek dijabat oleh Dilhan Pillay.

Temasek tercatat memiliki 21 managing director yang terbagi berdasarkan regional maupun spesifikasi sektor investasinya. Sejak didirikan oleh Pemerintah Singapura pada 1974, Temasek saat ini sudah memiliki kantor 13 kantor yang tersebar di 9 negara, termasuk Amerika Utara, Australia, China, India, Asia Tenggara, dan Timur Tengah. 

Pada awal pendiriannya, Temasek membawahi 35 perusahaan dengan nilai portofolio 354 juta dolar Singapura. Lima pulih tahun kemudian, nilai portofolio Temasek berkembang menjadi 389 miliar dolar Singapura hingga 31 Maret 2024.

Sementara itu, SWF Norwegia Norges Bank Investment Management dipimpin oleh Nicolai Tangen sebagai CEO. Struktur Norges Bank Investment Management selanjutnya diisi oleh Chief of Staff/Deputy Chief Executive Officer, Chief Technology and Operating Officer, Chief Risk Officer, Chief Governance and Compliance Officer, Chief Investment Officer Market Strategies yang didampingi oleh dua Co-Chief Investment Officer Active Strategies, Chief Human Resources Officer, serta Chief Communications and External Relations Officer. 

Norges Bank Investment Management didirikan lebih dulu sebelum Temasek. Lembaga yang ditujukan sebagai Government Pension Fund Global itu dibentuk pada 1969 saat Norwegia menemukan salah satu ladang minyak offshore terbesar di dunia.

Namun, baru pada 1996, Norges Bank Investment Management mendapatkan transfer modal pertama kali dari Menteri Keuangan Norwegia. Pada 2009, nilai dana kelolaan Norges Bank Investment Management mencapai 10.000 miliar kroner dan meningkat menjadi lebih dari 20.000 miliar kroner pada 2024. Nilai itu setara dengan US$1.901 miliar.

Dana superjumbo tersebut diinvestasikan Norges Bank Investment Management ke dalam saham perusahaan-perusahaan (ownership interests), obligasi/surat utang (pemerintah maupun korporasi), serta properti real estat dan infrastruktur untuk energi terbarukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper