Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatat penurunan kinerja sepanjang 2024, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
AKRA melaporkan total pendapatan sebesar Rp38,72 triliun pada 2024, turun 7,98% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp42,08 triliun.
Penurunan itu seiring dengan melemahnya pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi, yang turun dari Rp38,58 triliun menjadi Rp35,82 triliun.
Adapun segmen lainnya, seperti logistik menyumbang Rp1,61 triliun, kawasan industri sebesar Rp1,38 triliun, dan pabrikan berkontribusi Rp651,72 miliar. Jumlah ini kemudian dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp739,80 miliar.
AKRA kemudian membukukan beban pokok senilai Rp35,22 triliun pada 2024, turun 6,36% secara tahunan (year on year/YoY). Hal ini membuat perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp3,5 triliun, melemah 21,56% dari posisi Rp4,47 triliun.
Laba usaha AKRA turut mengalami penurunan sebesar 27,58% secara tahunan, atau dari capaian Rp3,56 triliun menjadi Rp2,57 triliun sepanjang tahun lalu.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, perseroan mencatat laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp2,22 triliun pada 2024. Jumlah tersebut terkoreksi 19,97% YoY dari sebelumnya Rp2,78 triliun.
Turunnya kinerja laba bersih turut membuat laba per saham AKRA merosot dari level Rp140,87 per saham pada 2023, menjadi Rp112,73 per saham tahun lalu.
Sementara itu, hingga akhir tahun lalu, perseroan memiliki kas dan setara kas senilai Rp5,36 triliun atau melemah 17,90% YoY dari posisi sebelumnya Rp6,53 triliun.
AKRA tercatat memiliki aset sebesar Rp33,10 triliun hingga akhir 2024, naik 9,28% YoY. Perinciannya, ekuitas tumbuh 4,14% YoY ke Rp14,62 triliun, sedangkan liabilitas mencapai Rp18,48 triliun atau naik 13,73%.