Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan saham-saham emiten big caps seperti BREN, ASII, hingga GOTO membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja tertekan sepanjang pekan ini atau pada periode 10-14 Maret 2025.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu menempati urutan pertama di dalam daftar top laggards dengan pelemahan sebesar 6,18% dan membebani IHSG sebesar 17,34 poin.
Posisi kedua saham penekan IHSG adalah saham otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) yang tergerus 4,06% sepekan dan menghambat laju IHSG sebesar 13,99 poin.
Saham yang menjadi beban IHSG berikutnya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO mengalami pelemahan 5,81% sepekan dan membebani IHSG 13,16 poin.
Selanjutnya saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) milik Prajogo Pangestu juga amblas 4,11% sepekan menekan IHSG sebesar 12,56 poin.
Sementara itu, saham lainnya yang menjadi penekan IHSG ialah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang ambrol 1,53% sepekan dan menekan 12,01 poin dalam pergerakan IHSG.
Baca Juga
Selanjutnya ada saham perbankan jumbo PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang juga masuk daftar top laggards dengan pelemahan 0,56 berkontribusi 11,38 poin.
Posisi selanjutnya ada saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang turun 0,26% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 9,22 poin. Emiten bank lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga membebani IHSG dengan tambahan 8,93 poin.
Tak ketinggalan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga turut membebani IHSG dengan kontribusi 5,50 poin dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) milik Aguan yang melemah 6,67% sepekan dengan kontribusi 5,16 poin.
Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Sepekan:
BREN: (-6,18%)
ASII: (-4,06%)
GOTO: (-5,81%)
TPIA: (-4,11%)
AMMN: (-1,53%)
BBCA: (-0,56%)
BBRI: (-0,26%)
BMRI: (-2,07%)
MDKA: (-12,42%)
PANI: (-6,67%)
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 1,81% ke level 6.515,631 pada periode sepekan terakhir 10-14 Maret 2025.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar Bursa atau market cap tercatat menyusut 1,87% menjadi Rp11.235 triliun dari Rp11.450 triliun pada pekan sebelumnya.
P.H Sekretaris Perusahaan BEI Eko Susanto mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 1,81% ke posisi 6.515,631 dari 6.636,000 pada pekan lalu.
Lalu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini ikut berkurang sebesar 12,94% menjadi 17,31 miliar lembar saham dari 19,88 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 1,48%, menjadi 1,09 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu," katanya, Jumat (14/3/2025).
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa atau RNTH pada pekan ini juga turun sebesar 28,43% sehingga menjadi Rp9,40 triliun dari Rp13,14 triliun pada pekan sebelumnya.
Kemudian, investor asing pada Jumat (14/3/2025) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,77 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp26,04 triliun.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 adalah 23 emisi dari 16 emiten senilai Rp27,92 triliun.
Lalu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 602 emisi dengan outstanding sebesar Rp483,20 triliun dan US$105,75 juta yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Kemudian, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.190,33 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.