Di tengah proyeksi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat overweight untuk sektor kawasan industri dengan SSIA sebagai pilihan utama.
SSIA lebih direkomendasikan dengan target harga Rp1.300 per saham karena perseroan memiliki kontribusi bisnis non-lahan yang lebih besar, sehingga berpotensi membantu mengimbangi risiko lemahnya prapenjualan.
“SSIA memiliki cadangan lahan yang lebih luas di Subang sekitar 1.550 hektare, dari DMAS yang hanya memiliki 151 hektare. Hal ini memberikan SSIA keunggulan dalam menangkap peluang pembelian lahan dalam jumlah besar di masa mendatang," tulis Ismail dan Muthia.
Sementara itu, Ismail dan Muthia merekomendasikan beli DMAS dengan target harga Rp190 per saham. Pengembang Kota Deltamas ini dinilai tetap menarik karena kemampuannya dalam memboyong operator pusat data.
Target Marketing Sales DMAS & SSIA 2025
Baca Juga
Sebelumnya, DMAS menargetkan marketing sales sebesar Rp1,81 triliun pada 2025 atau lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya.
Pada 2024, DMAS mencatat perolehan marketing sales sebesar Rp1,87 triliun. Capaian tersebut melampaui target tahunan dengan kenaikan sekitar 3,73%.
Direktur dan Sekretaris Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan situasi geopolitik menjadi faktor pertimbangan manajemen untuk menetapkan target prapenjualan pada 2025.
“Target prapenjualan Rp1,81 triliun tahun 2025 merupakan target konservatif-moderat, dengan mempertimbangkan faktor seperti pertumbuhan ekonomi nasional dan situasi geopolitik global,” ujar Tondy dalam keterangan tertulis.