Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Longgarkan Aturan Utang, Bursa Eropa Rebound

Bursa saham Eropa rebound setelah para pemimpin Jerman memutuskan melonggarkan aturan pinjaman demi mendukung belanja pertahanan dan pertumbuhan ekonomi.
Data perdagangan di papan digital di bursa saham Euronext NV di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis, pada hari Kamis, 16 Januari 2025. /Bloomberg-Nathan Laine
Data perdagangan di papan digital di bursa saham Euronext NV di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis, pada hari Kamis, 16 Januari 2025. /Bloomberg-Nathan Laine

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa rebound pada perdagangan Rabu (5/3/2025) setelah para pemimpin Jerman memutuskan melonggarkan aturan pinjaman demi mendukung belanja pertahanan dan pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters, Kamis (6/3/2025), indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,9%, bangkit dari keterpurukan akibat reaksi negatif pasar terhadap penerapan tarif 25% oleh Presiden AS Donald Trump terhadap impor dari Meksiko dan Kanada.

Indeks utama Jerman, DAX, ditutup melesat 3,4%, sementara indeks saham menengah MDAX meroket 6,2%, penguatan harian terbesar dalam hampir tiga tahun terakhir.

Partai-partai yang tengah bernegosiasi membentuk pemerintahan Jerman sepakat untuk membentuk dana infrastruktur senilai 500 miliar euro dan mengubah aturan pinjaman yang selama ini membatasi fleksibilitas fiskal.

Saham perusahaan konstruksi dan pertahanan langsung melejit. Heidelberg Materials menanjak 17,5%, sementara Hochtief melonjak 15,5%, menjadikannya saham berkinerja terbaik di Stoxx 600. Di sektor pertahanan, Rheinmetall dan Renk masing-masing menguat 7,2% dan 6,8%.

Sektor konstruksi dan material naik 5,9%, sementara indeks saham pertahanan menguat 3,3%, keduanya mencatat rekor tertinggi.

Menurut ekonom Jefferies, dampak peningkatan belanja pertahanan terhadap ekonomi bersifat positif namun terbatas, tergantung bagaimana belanja ini ditargetkan dan diatur.

”Pelonggaran aturan utang dan pembentukan dana infrastruktur diperkirakan akan memberikan dorongan yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan upah, serta mendorong inflasi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya,” tulis mereka dalam risetnya.

Obligasi pemerintah Jerman mengalami aksi jual terbesar dalam beberapa tahun terakhir, mendorong lonjakan imbal hasil yang memberikan tekanan pada sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti properti dan utilitas, yang menjadi kelompok saham dengan kinerja terburuk.

Di bidang perdagangan, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengisyaratkan bahwa Trump mempertimbangkan pengecualian tarif untuk produk yang mematuhi aturan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada, dengan pengumuman resmi diharapkan segera.

Sementara itu, Trump menyatakan pada Selasa bahwa Ukraina menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi dengan Rusia, membangkitkan harapan akan tercapainya kesepakatan damai.

Fokus pasar kini tertuju pada pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada Kamis, di mana bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper