Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Terjungkal Dihantam Kekhawatiran Perang Dagang

Pasar saham Eropa mengalami tekanan terberat dalam tujuh bulan terakhir di tengah eskalasi perang dagang global.
Bursa saham Euronext NV di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis, Selasa, 18 Juni 2024./Bloomberg-Nathan Laine
Bursa saham Euronext NV di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis, Selasa, 18 Juni 2024./Bloomberg-Nathan Laine

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Eropa mengalami tekanan terberat dalam tujuh bulan terakhir, terseret anjloknya saham yang rentan terhadap tarif perdagangan di tengah eskalasi perang dagang global.

Melansir Bloomberg, Rabu (5/3/2025), indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 2,1%, penurunan terdalam sejak Agustus 2024. Indeks Euro Stoxx 50 turun 2,8%, sementara indeks DAX Jerman anjlok 3,5%, menghapus seluruh kenaikan yang dicetak pada hari Senin.

Sektor-sektor yang paling terdampak perang dagang, termasuk otomotif dan logam, mengalami tekanan besar setelah Presiden AS Donald Trump menepati ancamannya dengan mengenakan tarif impor baru terhadap Kanada dan Meksiko.

Trump juga menggandakan bea masuk untuk produk-produk dari China. Beijing pun merespons dengan memberlakukan tarif balasan atas sejumlah barang AS.

Indeks saham otomotif terperosok 5,4%, sementara bank-bank Spanyol dengan eksposur besar di Meksiko juga terpukul.

Kepala Analis Ekuitas Julius Baer Mathieu Racheter mengatakan perubahan kebijakan AS di bawah Donald Trump ini meningkatkan ketidakpastian dan menambah risiko bagi rantai pasok global, terutama bagi sektor yang sangat bergantung pada perdagangan lintas batas.

“Kami memperkirakan volatilitas tetap tinggi di pasar saham, terutama dengan ketidakpastian kebijakan Trump 2.0, dan menyarankan investor untuk bersabar sebelum masuk kembali ke pasar,” ungkap Racheter seperti dikutip Bloomberg.

Saham perusahaan dengan peringkat kredit rendah yang dipantau oleh UBS Group AG anjlok 4,3%, menandai hari terburuk sejak Maret 2023. Sejumlah saham yang masuk dalam kelompok ini antara lain Just Eat Takeaway.com NV, Grifols SA, Iveco Group NV, dan Bayer AG.

Sektor-sektor defensif seperti makanan dan minuman menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau, seiring investor mencari perlindungan di tengah aksi jual besar-besaran.

Saham pertahanan juga menjadi pusat perhatian setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusulkan pinjaman sebesar US$158 miliar untuk memperkuat anggaran pertahanan, menyusul sikap Trump yang menarik dukungan keamanan AS dari Eropa.

Terlepas dari tekanan terbaru, saham Eropa sebenarnya memulai tahun dengan gemilang. Indeks Stoxx Europe 600 sempat menguat sekitar 9%, bahkan mencetak rekor tertinggi di level 563 pada Senin lalu.

Penguatan ini didorong oleh musim laporan keuangan yang solid serta reli saham pertahanan yang mengimbangi kekhawatiran terkait tensi perdagangan dengan AS.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper