Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terkoreksi tipis namun stabil pada Rabu (5/3/2025) meskipun dolar AS melemah, karena investor bersikap wait and see menjelang rilis data tenaga kerja AS yang akan menjadi indikator penting bagi prospek ekonomi.
Namun, kekhawatiran seputar perang dagang membuat harga emas tetap bertahan di atas level psikologis US$2.900 per troy ounce.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot melemah 0,1% ke level US$2.913,99 per troy ounce, sedangkan kontrak emas berjangka Comex di AS ditutup menguat 0,2% ke level US$2.926 per troy ounce.
Harga emas tetap bergerak terbatas meskipun indeks dolar AS melemah lebih dari 1% ke level terendah dalam empat bulan.
Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals Peter Grant mengatakan minat beli emas tetap ada, tetapiinvestor tampak lebih berhati-hati menjelang rilis data tenaga kerja nonfarm payroll AS pada Jumat.
”Namun, tren jangka panjang emas masih mengarah ke atas," jelasnya.
Baca Juga
Ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump telah mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi tahun ini, dengan puncaknya di US$2.956,15 pada 24 Februari. Sejak awal tahun, harga emas telah menguat 11%.
Dalam pidatonya di Kongres pada Selasa malam, Trump mengumumkan bahwa AS akan menerapkan tarif baru pada 2 April, termasuk balasan dan tindakan non-tarif lainnya untuk mengatasi defisit perdagangan AS.
Tarif ini menyusul tarif 25% terhadap sebagian besar impor dari Meksiko dan Kanada yang mulai berlaku Selasa serta bea impor barang dari China yang naik dua kali lipat menjadi 20%.
Sementara itu, laporan ADP National Employment Report mengindikasikan bahwa pertumbuhan tenaga kerja di sektor swasta AS melambat pada Februari. Laporan ADP mencatat lapangan kerja hanya bertambah 77.000 pekerjaan, jauh lebih rendah dari proyeksi 140.000 pekerjaan.
Adapun analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat ini menunjukkan penambahan 160.000 pekerjaan.
Analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan jika data tenaga kerja buruk, harga emas bisa melemah. Jika netral, pergerakan emas akan cenderung stagnan.
”Jika data menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuat, harga emas bisa melonjak ke US$3.000 per ounce atau lebih tinggi dalam waktu singkat,” pungkasnya.