Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), PT Kreasi Jasa Persada menambah kepemilikan sahamnya pada PT Petrosea Tbk. (PTRO).
PT Kreasi Jasa Persada membeli 39.718.000 saham biasa PTRO dengan harga pembelian per saham 3.030,66 lewat 2 tahap transaksi pada 4 Maret 2025 dan 5 Maret 2025.
Direktur Utama CUAN Michael menerangkan pembelian saham PTRO itu bertujuan untuk pengembangan usaha dan penambahan aset perseroan.
“Sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan perseroan di masa mendatang,” kata Michael lewat keterbukaan informasi, Rabu (5/3/2025).
Dengan demikian, total investasi yang dikeluarkan pengendali PTRO itu mencapai sekitar Rp120,37 miliar.
Setelah transaksi efektif, jumlah saham yang dipegang entitas usaha CUAN sekaligus pengendali PTRO itu menjadi 4,22 miliar saham atau setara dengan 41.91% hak suara.
Baca Juga
“Pembelian ini sejalan dengan rencana pengembangan usaha perseroan,” kata Michael.
Dari lantai bursa, saham PTRO ditutup di level Rp3.000 per saham pada perdagangan hari ini. Sejak awal tahun, saham PTRO telah menguat 8,6% atau 237,5 poin.
Seperti diberitakan sebelumnya, emiten kontraktor tambang Prajogo Pangestu itu mengamankan kontrak jasa pertambangan dengan nilai perjanjian sekitar Rp4,03 triliun.
Lewat keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan PT Bara Prima Mandiri dan PT Niaga Jasa Dunia pada 26 Februari 2025.
Dalam perjanjian ini, PTRO selaku kontraktor jasa pertambangan, BPM selaku pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP), dan NJD selaku perusahaan yang ditunjuk oleh BPM untuk mengoperasikan tambang.
“Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal efektif term sheet yaitu 5 November 2024 sampai dengan 31 Desember 2032,” kata Anto lewat keterbukaan informasi, Kamis (27/2/2025).
Anto mengatakan kontrak anyar ini menjadi upaya perseroan untuk meningkatkan pendapatan dan nilai pengembalian investasi kepada pemegang saham.
Seperti diketahui, estimasi produksi lapisan penutup dari proyek ini mencapai 135,46 juta BCM dan produksi batu bara sebesar 7,53 juta ton.
“Memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perseroan,” kata Anto.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.