Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang euro mengawali pekan ini di zona hijau, didorong oleh upaya pemimpin Eropa mencapai perdamaian perang Rusia-Ukraina di tengah ketidakpastian mengenai dukungan Amerika Serikat.
Melansir Bloomberg, Senin (3/2/2025), mata uang tunggal Eropa ini menguat 0,3% terhadap dolar AS, menjadi mata uang dengan performa terbaik di antara rivalnya, sekaligus memangkas kerugian pekan lalu. Zloty Polandia dan leu Rumania juga mencatat penguatan.
Analis senior Sparebank 1 Markets Dane Cekov mengatakan komitmen negara-negara Eropa untuk meningkatkan belanja pertahanan dan mendanai perang di Ukraina menjadi sentimen positif bagi euro,
“Namun, kami masih melihat dolar AS dalam tren menguat, terutama karena kebijakan tarif Trump yang terus diperluas ke berbagai sektor dan negara,” jelas Cekov.
Pasar memulai pekan ini dengan dua peristiwa geopolitik sekaligus, yakni komitmen Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan serta terbentuknya koalisi negara-negara bersedia yang diinisiasi Inggris guna mengamankan Ukraina.
Ini terjadi setelah perdebatan sengit di Gedung Putih antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan gencatan senjata dengan Rusia tanpa jaminan keamanan dari Washington.
Baca Juga
Sementara itu, investor menanti perkembangan terakhir dari negosiasi perdagangan yang bisa mencegah penerapan tarif AS terhadap produk Meksiko dan Kanada, serta pajak tambahan 10% untuk impor China yang dijadwalkan berlaku pekan ini.
Kepala analis pasar modal Tikehau Capital Raphael Thuin mengatakan untuk saat ini, dampak geopolitik lebih banyak menciptakan ketidakpastian yang membuat investor berhati-hati dalam mengelola modal dan risiko portofolio mereka.
“Tanda-tanda bahwa ketidakpastian ini mulai mempengaruhi ekonomi riil semakin jelas, memperkuat sikap waspada di pasar,” jelasnya.
Di sektor aset kripto, Bitcoin melonjak setelah Trump mengungkapkan rencana pembentukan cadangan aset digital strategis, mencakup token XRP dan ADA. Langkah ini membantu memulihkan sebagian dari kerugian 18% yang diderita Bitcoin pada Februari.