Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cetak Rekor All Time High, Saham DCII Milik Salim-Toto Sugiri Kena Tato UMA BEI

Saham DCI Indonesia (DCII) milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim masuk daftar saham dalam pemantauan BEI akibat adanya peningkatan harga saham yang tak wajar.
Ibad Durrohman,Ana Noviani
Ibad Durrohman & Ana Noviani - Bisnis.com
Jumat, 21 Februari 2025 | 08:42
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Otto Toto Sugiri ditemui di Jakarta, Kamis (27/1/2023). Bisnis/Annisa Kurniasari Saumi.
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Otto Toto Sugiri ditemui di Jakarta, Kamis (27/1/2023). Bisnis/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat adanya peningkatan harga saham yang diluar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00054/BEI.WAS/02-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham DCII lantaran adanya kenaikan harga saham yang tidak wajar. Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.

“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DCII yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Jumat (22/2/2025).

Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham DCII. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen atas permintaan konfirmasi Bursa.

Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi DCII. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila perseroan belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DCII tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” lanjutnya.

Cetak Rekor Harga Tertinggi

Pada perdagangan Kamis (20/2/202), saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) terpantau berhasil mencetak rekor harga tertinggi baru sejak listing di BEI pada 6 Januari 2021. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham DCII melesat 11.200 poin atau 19,99% ke level Rp67.225 per saham pada akhir perdagangan kemarin. Level itu disentuh DCII setelah bergerak di rentang Rp64.000 hingga Rp67.225 per saham. 

Di level itu, DCII sudah melonjak 59,67% dari posisi Rp42.100 per saham pada akhir 2024. Sejak IPO di level harga Rp420, saham DCII saat ini mencerminkan lonjakan 15.905,95%.

Level harga saham DCII Rp67.225 per saham merupakan level tertinggi atau all time high (ATH) sejak listing di BEI pada 6 Januari 2021. Level itu melampaui rekor sebelumnya Rp59.000 per saham yang terbentuk pada akhir perdagangan 16 Juni 2021.

Sejalan dengan kenaikan harga itu, saham DCII menjadi saham dengan harga pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Lonjakan saham DCII terjadi setelah Chied Executive Officer (CEO) DCI Indonesia Otto Toto Sugiri menyampaikan tengah menjajaki peluang untuk melakukan pemecahan nilai saham atau stock split. 

"Sedang kami jajaki [untuk stock split]," kata Toto di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Di sisi kinerja operasional, DCII sedang fokus menyelesaikan pembangunan pusat data atau data center di Surabaya, Jawa Timur. Pembangunan data center ini diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$72 juta atau setara Rp1,16 triliun (kurs Jisdor Rp16.208 per dolar AS).

Toto Sugiri mengatakan saat ini DCII tengah menyelesaikan tambahan data center dengan kapasitas 9 Megawatt (MW) di Surabaya. Pembangunan data center ini ditargetkan selesai pada awal tahun depan.

"Kami sedang lakukan piling. Mungkin awal tahun depan bisa selesai," kata Toto ditemui di IDE Katadata 2025, Selasa (18/2/2025).

Dia melanjutkan, dengan kapasitas sebesar 9 MW ini, nantinya kapasitas pusat data DCII di Surabaya bisa ditingkatkan ke depannya.

"Kapasitas bisa bertambah lagi, masih butuh waktu. Tapi paling tidak kami sudah taruh footprint di Surabaya dulu," ujar Toto.

Toto juga menuturkan hadirnya pusat data DCII di Surabaya ini agar DCII bisa melayani konsumen dan klien di lokasi tersebut. Selain pembangunan data center di Surabaya, Toto juga menuturkan DCII tengah menyelesaikan pembangunan data center berkapasitas 36 MW di Cibitung.

Adapun Toto melihat permintaan data center di Indonesia cukup besar. Dengan mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 270 juta penduduk, menurut Toto, Indonesia membutuhkan data center dengan kapasitas 2.700 MW.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper