Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BRI: Ada yang Lebih Seram dari Koreksi Saham BBRI!

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Sunarso mengatakan pemanasan global lebih menyeramkan daripada koreksi saham BBRI.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso/Istimewa
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso menyampaikan pemanasan global atau global warming yang terjadi saat ini lebih menyeramkan daripada koreksi saham BBRI. 

Sunarso menuturkan global warming lebih menyeramkan daripada ketakutan yang diciptakan oleh pembuat konten YouTube tentang longsornya saham BBRI.

"Ketakutan akan longsornya saham BBRI masih bisa di-counter. Caranya kami sebagai manajemen BBRI, tetap fokus pada hal-hal yang bisa kami kontrol," kata Sunarso dalam Kompas 100 Outlook, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (17/2/2025). 

Dia menjelaskan hal-hal yang dapat dikontrol BBRI tersebut seperti pelaksanaan bisnis dengan pemerintah yang benar, serta manajemen risiko yang baik. Dia meyakini langkah-langkah tersebut dapat menghasilkan resiliensi pada kinerja BBRI. 

"Ketakutan tentang saham BBRI yang diciptakan oleh para Youtuber yang analisanya kadang-kadang juga di awang-awang itu, itu sesungguhnya bisa kami counter dengan fundamental BBRI itu sangat solid," ucapnya. 

Menurutnya, perubahan iklim yang membuat bumi semakin menghangat justru lebih menakutkan daripada ketakutan yang diciptakan oleh kreator konten mengenai saham BBRI di Youtube maupun media sosial. 

Sunarso menjelaskan, penyebab dari global warming adalah konsentrasi karbon dioksida di atmosfer yang terus meningkat. Hal tersebut membuat temperatur global naik dan membuat gelombang panas.

Gelombang panas tersebut dapat mencairkan es di kutub, membuat suhu laut naik, dan menyebabkan peningkatan permukaan laut. Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan tenggelamnya beberapa daratan di muka bumi.

"Dan kemudian kita kembali, ini hal yang menakutkan bisa terjadi, melebihi ketakutan investor retail terhadap BBRI. Jadi, enggak tertutup kemungkinan para Youtuber yang nakut-nakuti itu akan tenggelam seperti ini," tuturnya.

Adapun Sunarso menjelaskan penyaluran kredit BBRI kepada kegiatan usaha berkelanjutan mencapai Rp86,6 triliun, sedangkan kredit bersifat social loan itu Rp698,7 triliun. 

Di sisi lain, kata Sunarso, BBRI pernah melakukan penerbitan green bond sejak tahun 2022, dengan nilai emisi Rp5 triliun pada tahap pertama, lalu tahap kedua sebesar Rp6 triliun, dan tahap ketiga Rp2,5 triliun.

"Dan selalu saja kami issue green bond ini oversubscribed, artinya memang minat dan concern pada si investor itu tinggi," ucapnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper