Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso merespons analisis Youtuber yang sering menakut-nakuti investor retail akan penurunan harga saham BBRI.
Sunarso mengatakan analisis saham BBRI yang dibuat oleh Youtuber terkadang tidak relevan dan bisa ditangkis dengan fundamental BRI yang sangat solid.
Sunarso menunjukkan, investor dapat memeriksa pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan PPOP BBRI yang naik 9,6% menjadi Rp116,75 triliun, dengan biaya provisi yang melesat 30% di kuartal IV/2024. Menurut Sunarso, pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan kinerja sebenarnya.
"Kemudian laba kami tumbuh Rp60 triliun, saya mau tanya sekarang, bisnis apa yang bisa menghasilkan laba Rp60 triliun? Bisnis Youtube, ngajar kelas analisa saham? Enggak akan dapat Rp60 triliun meskipun Anda membuat fear factor seperti itu," kata Sunarso di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Sunarso juga menuturkan BBRI memberikan dividen interim sebesar Rp10,8 triliun untuk negara, dari total dividen interim sebesar Rp20 triliun.
Sunarso melanjutkan BBRI tidak sekedar memberikan kredit kepada UMKM, melainkan juga mengajari UMKM untuk menabung. Menabung menurutnya tidak hanya menabung uang, tetapi juga emas dan saham.
"Maka orang menjadi pengganggu, menakuti saham, segala macam. Kan semua kita memang orientasikan ke jangka panjang," tuturnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.