Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisi-Kisi Konsensus Analis untuk Kinerja Unilever (UNVR) 2024

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) bakal merilis laporan keuangan 2024 pada hari ini, Kamis (13/2/2025).
Ana Noviani, Dionisio Damara Tonce
Kamis, 13 Februari 2025 | 08:03
Unilever/www.unilever.co.id
Unilever/www.unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) bakal merilis laporan keuangan 2024 pada hari ini, Kamis (13/2/2025). Konsensus analis memperkirakan pendapatan dan laba bersih UNVR bakal mengalami kontraksi. 

Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, UNVR diperkirakan mengantongi pendapatan sebesar Rp35,71 triliun sepanjang 2024. Jumlah itu lebih rendah 7,51% dari realisasi penjualan pada 2023 yang mencapai Rp38,61 triliun. 

Sejalan dengan kontraksi top line, konsensus analis memproyeksi laba bersih UNVR pada 2024 mengalami penurunan. Net income adjusted UNVR diperkirakan sebesar Rp3,74 triliun pada 2024 atau turun 22,08% year-on-year (YoY) dari Rp4,8 triliun pada 2023. 

Estimasi itu sejalan dengan konsensus laba operasi dan earnings before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) UNVR yang dikalkulasi masing-masing sebesar Rp4,87 triliun dan Rp5,56 triliun pada 2024.

Apabila membukukan laba di bawah Rp4 triliun, UNVR akan menyentuh laba terendah setidaknya dalam 10 tahun terakhir. 

Secara historis, laba UNVR tercatat sebesar Rp5,85 triliun pada 2015, Rp6,39 triliun pada 2016, Rp7 triliun pada 2017, Rp9,08 triliun pada 2018, Rp7,39 triliun pada 2019, Rp7,39 triliun pada 2019, Rp7,16 triliun pada 2020, Rp5,75 triliun pada 2021, Rp5,36 triliun pada 2022, dan Rp4,8 triliun pada 2023. 

Rilis laporan keuangan 2024 UNVR akan berbarengan dengan induk usahanya, Unilever Plc. Jelang pengumuman tersebut, manajemen Unilever Plc telah merilis dokumen yang memberikan gambaran umum terkait ekspektasi kinerja keuangan pada 2024.

Melansir dokumen bertajuk Laporan Pra-Penutupan Unilever Kuartal IV/2024, manajemen mengungkapkan kinerja penjualan atau underlying sales growth (USG) sepanjang 2024 diproyeksikan tumbuh di kisaran 3% hingga 5%.

Sementara itu, underlying operating margin (UOM) pada tahun lalu diperkirakan mencapai setidaknya 18% dengan peningkatan investasi pada merek-merek utama.

Laporan Unilever juga menyebutkan dampak valuta asing diprediksi mengurangi total pendapatan hingga 1,5% dan berdampak 20 basis poin pada margin operasional.

“Selain itu, belanja modal [capital expenditure/capex] diperkirakan sekitar 3% dari pendapatan, biaya restrukturisasi sekitar 1,2%, dan biaya keuangan bersih sekitar 3% dari rata-rata utang bersih,” tulis laporan tersebut dikutip Jumat (7/2/2025).

Di sisi lain, berdasarkan hasil kinerja di beberapa wilayah hingga kuartal III/2024, manajemen induk usaha UNVR ini memberikan catatan untuk pasar Indonesia.

Dokumen Unilever Plc menyatakan bahwa khusus di Indonesia, perusahaan telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengatasi masalah lama, termasuk menstabilkan harga dan mengoptimalkan stok di ritel.

“Dampak positif dari strategi ini diharapkan terlihat pada paruh kedua 2025.”

Gerak Lunglai Saham UNVR 

Di lantai bursa, saham UNVR ditutup di level Rp1.375 pada Rabu (13/2/2025) atau melemah 3,51%. 

Dari meja konsensus Bloomberg, mayoritas analis yang mengulas UNVR menyematkan peringkat jual. Sebanyak 17 dari 31 analis merekomendasikan jual, lalu 12 analis menyarankan hold, dan 2 analis memberikan peringkat beli. 

Terbaru, analis BNI Sekuritas Patricia Gabriela memberikan rekomendasi hold untuk UNVR dengan target harga Rp2.000 dan analis Indo Premier Sekuritas Andrianto Saputra menyematkan peringkat hold dengan target harga Rp1.750 per saham. 

Sementara itu, analis JP Morgan Benny Kurniawan memberikan peringkat underweight untuk UNVR dengan target harga Rp1.480 per saham. Di sisi lain, analis OCBC Sekuritas Jessica Leonardy merekomendasikan beli untuk UNVR dengan target harga Rp2.980 per saham. 

Pada perkembangan terbaru, MSCI mengumumkan hasil kajian indeks yang berlaku efektif usai penutupan perdagangan 28 Februari 2025. Dalam laporannya, tiga saham yang terdepak dari MSCI Global Standard Index adalah UNVR, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA). 

Meski demikian, saham INKP dan MDKA kini masuk ke dalam MSCI Global Small Cap Index bersamaan dengan saham PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO). Terdepaknya Unilever Indonesia dari MSCI Global Standard Index terjadi jelang rilis laporan keuangan tahun buku 2024, yang akan digelar hari ini, Kamis (13/2/2025).

Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan bahwa UNVR masih berada dalam tren penurunan karena belum ada sentimen positif yang mampu mendukung pergerakan sahamnya.

Di samping itu, kinerja top line dan bottom line dari emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1982 tersebut juga masih di bawah ekspektasi.

Hingga kuartal III/2024, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp27,41 triliun atau turun 10,12% year on year (YoY). Penurunan ini mengakibatkan UNVR meraih laba Rp3 triliun atau terkoreksi 28,15% YoY dari posisi Rp4,18 triliun.

“Unilever menghadapi tantangan yang cukup berat, mengingat persaingan di lini bisnisnya sangat ketat,” ucap Nafan kepada Bisnis baru-baru ini.

Menurutnya, untuk tetap kompetitif, Unilever Indonesia perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam melakukan inovasi bisnis. Dengan langkah ini, Nafan berharap kinerja fundamental perusahaan dapat membaik.

Secara teknikal, Nafan melihat UNVR masih berada dalam tren penurunan. Target harga berada di level Rp1.685, dengan potensi pullback jika ada pergerakan ke atas.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper