Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Emiten Kendaraan Listrik Grup Bakrie Borong 25 Juta Saham VKTR

CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Gilarsi Wahju Setijono memborong 25 juta saham VKTR pada 22 Januari 2025.
Baru IPO, emiten kendaraan listrik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menggandeng Grup CATL bangun pabrik konversi bus dan truk listrik.
Baru IPO, emiten kendaraan listrik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menggandeng Grup CATL bangun pabrik konversi bus dan truk listrik.

Bisnis.com, JAKARTA — CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Gilarsi Wahju Setijono memborong 25 juta saham VKTR pada 22 Januari 2025.  

Dalam keterbukaan informasi Kamis (30/1/2025), Gilarsi melaporkan pembelian itu dilaksanakan pada harga Rp100 per saham. Dengan demikian total dana yang dikeluarkan bos VKTR itu sebesar Rp2,5 miliar. 

“Tujuan dari transaksi untuk investasi pribadi berupa kepemilikan saham secara langsung,” tulisnya. 

Sebelum transaksi saham itu, Gilarsi sama sekali tidak memiliki saham VKTR secara langsung. Setelah pembelian 25 juta saham itu, kepemilikan saham Gilarsi setara dengan 0,05%.

Berdasarkan catatan Bisnis, bos VKTR itu mengungkap sederet tantangan dalam pengembangan kendaraan listrik di pasar Indonesia. 

Direktur Utama VKTR Gilarsi W.Setijono mengatakan subsidi bahan bakar solar untuk kendaraan komersial di Indonesia memang cukup signifikan dan dianggap sebagai hal yang normal.

"Namun, kendaraan listrik tidak mendapatkan insentif serupa yang membuatnya menjadi tantangan tersendiri," ujarnya dalam laporan hasil public expose, dikutip Rabu (11/12/2024).

Meski begitu, menurutnya, kendaraan listrik menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi biaya dan ekonomi yang jauh lebih baik, selain manfaat dari segi kesehatan dan kenyamanan. 

Di sisi lain, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) resmi mengoperasikan 20 unit bus listrik completely knocked down atau CKD pertama dengan TKDN di atas 40% untuk TransJakarta

Gilarsi mengatakan bahwa dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%, bus listrik ini menjadi langkah konkret perseroan dalam mendukung kemandirian industri otomotif nasional. 

Hal tersebut, lanjutnya, juga sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait pengadaan barang dan jasa yang mengedepankan produk dengan kandungan dalam negeri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper