Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Rumah Sakit (RS) Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/2/2025).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (18/1/2025), RUPSLB PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) akan membahas dua mata acara dengan meminta persetujuan para pemegang saham.
Pertama, persetujuan penegasan susunan pemegang saham perseroan sehubungan dengan telah dilaksanakannya pemenuhan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I-A jo Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep00101/BEI/12-2021 yang mengatur mengenai free float dan jumlah pemegang saham.
Kedua, persetujuan pemegang saham atas rencana perseroan untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS, yakni sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun melalui penawaran yang bukan merupakan penawaran umum atau penawaran efek bersifat utang yang dilakukan tanpa penawaran umum.
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) atau pengelola RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir ini dalam pengumuman sebelumnya telah menyatakan akan menerbitkan surat utang sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun.
SRAJ berencana menerbitkan surat utang dengan BCSS Maverick Holdings I, L.P sebagai investor 1, yang akan menyerap 50% dari jumlah pokok surat utang atau senilai US$62,5 juta yang setara dengan Rp946,1 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, BCSS Maverick Holdings II, L.P sebagai investor 2 juga akan menyerap jumlah pokok surat utang dengan besaran yang sama yakni sebesar 50%.
BCCS Maverick (A) I, LP merupakan entitas yang dikendalikan oleh Bain Capital Credit, LP, suatu firma investasi swasta yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan afiliasinya.
Adapun, dana yang diperoleh perseroan dari rencana penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja dan mendukung kebutuhan dana dari pengembangan proyek rumah sakit grup perseroan di masa depan. Pertama, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
"Sekitar Rp725 miliar akan digunakan untuk penambahan modal kepada PT Nirmala Kencana Mas (NKM) yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh NKM untuk pembangunan dari Gedung Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, serta pembelian tambahan peralatan medis," tulis manajemen.
Kedua, pengembangan Mayapada Apollo Batam International Hospital. Sekitar Rp725 miliar akan digunakan untuk penambahan modal kepada PT Anugrah Inti Bahagia (AIB), entitas anak perseroan, yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh AIB untuk pembangunan gedung rumah sakit Mayapada Apollo Batam Internasional Hospital, beserta pembelian peralatan medis.
Ketiga, untuk Mayapada Hospital Surabaya 2. Sekitar Rp250 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Karunia Semesta (SKS), entitas anak perseroan yang selanjutnya akan digunakan oleh SKS untuk pembelian lahan untuk proyek Mayapada Hospital Surabaya 2.
Keempat, perluasan Mayapada Hospital. Sekitar Rp125 miliar untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Abadi Solusi (SAS), entitas anak perseroan, yang selanjutnya akan digunakan oleh SAS untuk perluasan lahan, pembangunan gedung parkir, serta melengkapi peralatan medis.
Kelima, modal kerja. Sisanya sekitar Rp67,25 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dan entitas anak.