Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Tambah Kapasitas Setrum 55 MW pada Kuartal II/2025

Tambahan kapasitas setrum PGEO dari proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 pada paruh pertama tahun ini.
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) bakal mencatat tambahan kapasitas setrum dari proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 paruh pertama tahun ini. 

Corporate Secretary PGEO Kitty Andhora mengatakan proyek itu bakal beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) pada kuartal II/2025. 

“Lumut Balai Unit 2 yang dijadwalkan untuk beroperasi secara komersial atau COD pada triwulan II/2025 dan menambah kapasitas perusahaan sebesar 55 MW,” kata Kitty saat dikonfirmasi, Sabtu (18/1/2025). 

Adapun, PGEO telah menyepakati tarif kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) di level US$7,53 sen per kilowatt (kWh) untuk proyek tersebut. Kesepakatan itu diteken kedua perusahaan sejak 2011.

Proyek Lumut Balai Unit 2 menjadi bagian dari rencana kerja PGEO untuk meningkatkan utilitas setrum dari potensi tambahan kapasitas sebesar 340 megawatt (MW) tahun ini. 

Beberapa potensi tambahan daya itu berasal dari lapangan panas bumi milik PGEO, di antaranya Lumut Balai (40 MW), Lumut Balai Unit 2 (55 MW) Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW), Hululais Binary Unit (60 MW), Ulubelu (40 MW), Lahendong (35 MW).

Saat ini, PGEO memiliki total kapasitas sebesar 1.887 megawatt dari 13 wilayah kerja panas bumi dengan rincian 672 megawatt dari operasional sendiri dan 1.205 megawaat dari kontrak dengan klien. 

Adapun, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan 2 menelan investasi sekitar US$700 juta atau setara dengan Rp10,5 triliun. Proyek PLTP Lumut Balai Unit-2 mendapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai 26.966 yen atau US$188.618 (sekitar Rp2,83 triliun).

Di sisi lain, Kitty menambahkan, perseroan telah menyerap dana hasil penawaran umum atau IPO sebesar Rp4,3 triliun sampai akhir 2024. 

Sebagian besar dana itu dipakai untuk pengembangan kapasitas terpasang PGEO secara konvensional dan co-generation. 

“Penggunaan dana IPO secara bertahap mencerminkan pendekatan strategis PGEO dalam memastikan proyek-proyek yang dibiayai memberikan nilai komersial yang optimal,” tuturnya.  

Seperti diketahui hasil bersih yang didapat PGEO dari penawaran umum mencapai Rp8,77 triliun pada 16 Februari 2023. Dengan demikian, sisa dana IPO yang belum terserap sekitar Rp4,47 triliun. 

Manajemen PGEO menempatkan sisa dana itu dalam bentuk deposito dolar Amerika Serikat (AS) sebesar US$200 juta dengan tingkat suku bunga 6,05% di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) .  

Sisanya, sebesar US$76.769.607 ditempatkan dalam bentuk deposito dengan tingkat suku bunga 5,71% di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Sementara itu, PGEO membukukan kenaikan laba bersih sepanjang periode 9 bulanan 2024 sebesar US$133,99 juta atau setara dengan Rp2,02 triliun (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS). Angka tersebut naik tipis 0,36% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$133,50 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$306,02 juta atau setara Rp4,63 triliun sepanjang kuartal III/2024. 

Pendapatan tersebut turun tipis 0,71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$308,19 juta.  

Seiring dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langsung PGEO justru tercatat naik 4,74% menjadi US$132,19 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$126,21 juta.   

Di sisi lain, peforma saham PGEO pada penutupan perdangan akhir pekan ini bergerak minus 1,60% atau turun 15 poin ke level Rp920 per saham. Kendati demikian, saham PGEO menguat 0,55% atau 5 poin selama perdangangan 1 pekan terakhir. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper