Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Respons Dampak Sanksi AS ke Rusia, Harga Minyak Dunia Terkoreksi

Harga minyak dunia turun dari level tertinggi dalam lima bulan karena sikap pasar yang menyesuaikan diri dengan sanksi baru terhadap minyak mentah Rusia.
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun dari level tertinggi dalam lima bulan karena sikap pasar yang menyesuaikan diri dengan sanksi baru terhadap minyak mentah Rusia. 

Pelaku pasar juga mencerna sinyal beragam dari Presiden terpilih Donald Trump tentang niatnya untuk menegakkan tindakan tersebut.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (17/1/2025), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terpantau turun 1,7% ke level US$78,68 per barel pada penutupan perdagangan Kamis (16/1/2025) waktu setempat setelah mencapai level tertinggi sejak Juli. Sementara itu, harga minyak jenis Brent terpantau turun 0,9% ke level US$81,29 per barel.

Saudi Aramco telah menerima permintaan dari pembeli India dan China untuk tambahan minyak mentah sebanyak 750.000 barel per hari untuk menutupi kekurangan yang disebabkan oleh sanksi Rusia. Sementara itu, jumlah minyak yang terdampar di lepas pantai China telah membengkak karena para pedagang dan pengirim berusaha menghindari terjebak dalam pembatasan.

Para pedagang mengurai sinyal beragam tentang bagaimana pemerintahan Trump yang akan datang akan mendekati sanksi Rusia. Scott Bessent, calon menteri keuangan Trump, mengatakan bahwa dia akan 100% setuju dengan penerapan sanksi terhadap perusahaan minyak besar Rusia.

Sebelumnya, para penasihat Trump dilaporkan sedang menyusun strategi yang dapat menguntungkan produsen minyak Rusia dan membantu mengakhiri perang dengan Ukraina.

Pelaku pasar juga memanfaatkan waktu empat hari menjelang pelantikan Trump untuk mengubah posisi sebagai persiapan atas potensi tarif minyak Kanada dan langkah-langkah untuk mendorong produksi dalam negeri.

"Minyak mentah mungkin akan berhenti sejenak untuk mengonsolidasikan kenaikannya baru-baru ini karena pasar menanti hari Senin," kata Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Group.

Babin menyebut, sanksi terakhir yang ditetapkan Presiden Joe Biden telah mengubah lanskap untuk hari pertama jabatan Trump, yang berpotensi memerlukan penyesuaian terhadap strateginya.

Meski demikian, harga minyak West Texas Intermediate telah menguat sekitar 10% di awal tahun karena cuaca dingin meningkatkan permintaan bahan bakar pemanas dan mengancam produksi Amerika Utara. Di AS, persediaan turun selama delapan minggu berturut-turut hingga mencapai level terendah sejak April 2022.

Kenaikan harga minyak mentah terjadi di tengah tercapainya kesepakatan gencatan senjataIsrael dan Hamas, yang menghentikan perang di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 15 bulan dan memicu kekacauan yang lebih luas di Timur Tengah.

Adapun, pejabat Qatar dan AS menyebut, gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1/2025) dan berlangsung selama enam minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper