Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan uji resistance ke level 7100-7130 pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2025) setelah mengalami penguatan signifikan pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami penguatan 1,77% atau 122,89 poin ke level 7.079,52 pada perdagangan kemarin, Rabu (15/1/2025). Seiring dengan penguatan IHSG, pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp593,59 miliar.
Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin terjadi di tengah momentum pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 14—15 Januari 2025, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 25 basis poin setelah sebelumnya berada di level 6%, menjadi 5,75%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan spekulasi bottoming IHSG di kisaran 6.950-6.900 nampaknya terbukti dari technical rebound signifikan 1,77% pada perdagangan kemarin.
Penguatan IHSG ditopang oleh technical rebound signifikan pada saham-saham bank berkapitalisasi besar dan penguatan-penguatan saham rate-sensitive lainnya, terutama properti.
"Kondisi ini merespon pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Pemangkasan ini cukup mengejutkan, karena terjadi ditengah pelemahan nilai tukar rupiah dan The Fed yang cenderung hawkish," tulisnya dalam riset pada Kamis (16/1/2025).
Baca Juga
Kondisi tersebut juga diperkirakan disebabkan oleh realisasi pasar bahwa pelemahan harga yang terjadi sebetulnya sudah merefleksikan sentimen-sentimen negatif, khususnya di sektor perbankan.
Adapun, pada perdagangan hari ini, indikator Stochastic RSI berpeluang membentuk golden cross pada oversold area bersamaan dengan penguatan IHSG. Lalu, IHSG berpeluang uji resistance 7.100-7.130 pada perdagangan hari ini. IHSG juga diproyeksikan mencapai level pivot di 7.050 dan support di level 7.000.
Untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.