Bisnis.com, JAKARTA — DBS Bank menjagokan saham di sektor komoditas, konsumer, dan sektor kesehatan dapat menjadi sektor pilihan untuk berinvestasi pada awal 2025.
Senior Investment Strategist DBS Bank Joanne GOH mengatakan bahwa sektor komoditas menjadi salah satu sektor yang akan kuat pada 2025, karena nikel Indonesia.
"Ada beberapa sektor utama di Indonesia yang secara struktural kuat, di antaranya adalah sektor komoditas," katanya dalam acara DBS Chief Investment Officer (CIO) Insights, Senin (13/1/2025).
Dia melihat bahwa Indonesia saat ini menjadi pemasok sekitar 70% nikel dunia sehingga sektor ini menjadi salah satu sektor kunci untuk elektrifikasi.
Menurutnya, ekuitas swasta yang masuk ke Indonesia seringkali mengincar perusahaan-perusahaan komoditas, seperti perusahaan pertambangan.
Lalu untuk sektor lainnya, Joanne mengatakan bahwa sektor konsumer dapat menjadi pilihan investasi mengingat Indonesia punya populasi lebih dari 250 juta jiwa.
"Sektor konsumer adalah salah satu sektor pendorong utama ekonomi [Indonesia], karena konsumsi yang sangat kuat," ujarnya.
Kemudian, dia juga melihat adanya potensi sektor kesehatan (healthcare) yang akan menjadi salah satu sektor yang menguntungkan pada 2025. Menurutnya, sektor kesehatan berpotensi mengalami penguatan saham pada 2025.
Dia juga melihat adanya ekuitas swasta yang menghubungkan digitalisasi dengan sektor kesehatan. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu cara beberapa sektor kesehatan mendapatkan keuntungan dari AI dan digitalisasi.
Untuk diketahui, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dari seluruh emiten yang melakukan initial public offering (IPO) sepanjang 2024, emiten yang mencatatkan perkembangan harga saham yang positif sebagian besar berasal dari sektor konsumer, energi, dan bahan baku.