Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan melanjutkan koreksinya pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 1,19% atau 85,89 poin ke posisi 7.114, 26 pada Jumat (29/11/2024).
Pada akhir pekan lalu, IHSG dibuka di level 7.200,15 dan sempat bergerak ke level terendah 7.107.284. Saat penutupan, sebanyak 194 saham menguat, 391 saham menurun, dan 209 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.033 triliun.
Tim Analis MNC Sekuritas memaparkan koreksi IHSG didominasi oleh penurunan volume penjualan. Saat ini, pergerakan IHSG diperkirakan rawan berlanjut melemah ke rentang 7,066-7,079 sekaligus menguji area support-nya.
"Sedangkan pada skenario merah, koreksi IHSG akan menguji area 6,998 sekaligus membentuk wave (y) dari wave [ii] dari wave 1," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset, Senin (2/12/2024).
MNC Sekuritas pun merekomendasikan saham AMMN, ARTO, BBCA, dan PANI untuk dicermati hari ini.
Adapun, gerak IHSG di sepanjang November membukukan penurunan. Berdasarkan data RTI Business, IHSG ditutup melemah 1,19% pada perdagangan akhir bulan lalu, Jumat (29/11/2024) ke level 7.114,26. IHSG ambrol 6,07% dalam sebulan perdagangan atau sepanjang November 2024.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menjelaskan kondisi pasar saham pada November 2024 menunjukkan kewaspadaan pelaku pasar terhadap perkembangan global dan domestik yang memengaruhi pergerakan indeks.
Dari sisi sentimen global, ada Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Oktober 2024 dan rencana pengenaan tarif Donald Trump.
Secara tahunan (year on year/YoY), PCE Price Index mencatatkan kenaikan 2,3%, sesuai dengan konsensus dan lebih tinggi dibandingkan angka bulan sebelumnya sebesar 2,1%. Secara bulanan, PCE Price Index tumbuh 0,2%, konsisten dengan bulan sebelumnya dan ekspektasi pasar.
Kondisi tersebut dapat memicu arus keluar dana asing (capital outflow) dari pasar saham dan obligasi di Indonesia, karena investor global cenderung memilih aset berbasis dolar AS yang menawarkan imbal hasil lebih menarik.
Selain itu, tekanan terhadap nilai tukar rupiah bisa meningkat, yang dapat memperbesar biaya impor dan memengaruhi stabilitas harga domestik.
Dari dalam negeri, ada sentimen Pilkada Serentak 2024 dan rencana kenaikan tarif PPN 12% yang juga memengaruhi pasar saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Berdasarkan data RTI Business pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,43% atau 30,91 poin ke posisi 7.145,18 sesaat setelah pembukaan.
IHSG dibuka di level 7.114,06 pada perdagangan pagi ini. Adapun, indeks komposit sempat menyentuh level tertingginya di angka 7.146,82.