Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan kebab Baba Rafi PT Sari Kreasi Boga Tbk. (RAFI) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kenaikan PPN menjadi 12% yang direncanakan pemerintah berlaku mulai 2025.
Presiden Direktur Sari Kreasi Boga Eko Pujianto mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan tarif PPN menjadi 12% akan sangat berdampak bagi masyarakat Indonesia secara luas, termasuk untuk pelaku usaha.
"PPN 12% ini akan menjadi peningkatan beban di customer atau pelanggan," kata Eko dalam paparan publik RAFI, Kamis (28/11/2024).
Dia melanjutkan dari sisi RAFI, pihaknya melihat kebijakan ini akan menjadi tantangan bagi perseroan karena meningkatkan beban masyarakat. Alhasil, daya beli masyarakat bisa terpukul yang berujung pada penjualan yang rendah.
Adapun, RAFI juga sudah merasakan dampak dari penurunan daya beli masyarakat. Dengan penurunan daya beli tersebut, RAFI menyiapkan strategi seperti menambah produk dan berinovasi dalam penjualan produk untuk ke depannya.
"Itu menjadi strategi kami untuk memperluas pangsa pasar supaya perseroan tetap mendapatkan dampak yang positif di setiap kebijakan yang pemerintah lakukan," ucap Eko.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur RAFI Aditya Permono mengungkapkan proyeksi pendapatan perseroan pada 2025 bisa meningkat 10% hingga 15%. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang akan menjadi fokus RAFI pada tahun depan.
RAFI akan melakukan optimasi kemitraan yang ada, dan memperbanyak jaringan distribusi. Aditya juga menuturkan RAFI akan menambah gudang beku atau cold storage pada tahun 2025.
"Kami mulai dari area Jawa, Sumatera, dan area Timur. Kami juga berencana menambah gudang beku atau cold storage, yang mana ini potensi ke depan akan kami maksimalkan untuk menyimpan bahan makanan secara fresh," tuturnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.