Bisnis.com, JAKARTA — Setoran dividen interim sekitar Rp419 miliar dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) akan mengalir ke PT Hotel Candi Baru.
Sebagai infromasi, Hotel Candi Baru merupakan pengendali saham SIDO. Jumlah yang mereka pegang sebanyak 23,27 miliar lembar (23.278.282.442) atau setara dengan 77,60% hingga akhir September 2024.
Dengan asusmsi kepemilikan tersebut tidak berubah, Hotel Candi Baru ditaksir mendapatkan jatah sekitar Rp419 miliar dari agenda pembagian dividen interim Sido Muncul pada 2024.
Sebagaimana diketahui, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menjadwalkan pembagian dividen interim dengan cum date yang jatuh pada hari ini, Senin (4/11/2024). Besaran dividen yang akan ditebar bernilai Rp540 miliar atau Rp18 per saham.
Direksi Sido Muncul menjelaskan bahwa pembagian dividen interim merupakan hasil keputusan direksi yang disetujui dewan komisaris pada Rabu, 23 Oktober 2024.
“Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp18 per saham untuk tahun buku 2024 [periode 1 Januari – 30 Juni 2024],” tulis penjelasan direksi SIDO dalam keterbukaan informasi, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga
Direksi SIDO menyampaikan bahwa dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 6 November 2024 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Mengutip RTI Infokom, jumlah saham beredar SIDO mencapai 30 miliar saham hingga akhir September 2024. Artinya, dengan dividen interim mencapai Rp18 per saham, perseroan bakal merogoh kocek Rp540 miliar untuk pembayaran dividen.
Kinerja SIDO Kuartal III/2024
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencetak laba bersih Rp778,11 miliar hingga kuartal III/2024. Capaian ini meningkat 33% dari periode sama tahun lalu yakni Rp586,57 miliar.
Melansir laporan keuangan akhir September 2024, produsen jamu terbesar di Indonesia ini membukukan penjualan bersih Rp2,62 triliun atau tumbuh 11,42% dibandingkan realisasi kuartal III/2023 yang meraih Rp2,36 triliun.
“Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya kinerja produk utama SIDO, baik di pasar domestik maupun ekspor,” tulis manajemen SIDO, Kamis (24/10/2024).
Manajemen perusahaan menyampaikan bahwa penjualan ekspor SIDO tumbuh 75% dibandingkankan tahun lalu, sehingga berkontribusi 8% terhadap total penjualan.
Sementara itu, penjualan SIDO ditopang oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang berkontribusi Rp1,54 triliun, naik 6,17% year on year (YoY). Adapun segmen makanan dan minuman meraih Rp986,04 miliar dan farmasi sebesar Rp95,28 miliar.
SIDO mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp1,13 triliun, naik 4,19% YoY. Realisasi ini membuat perusahaan mengantongi laba kotor senilai Rp1,48 triliun sepanjang Januari – September 2024, meningkat 17,32% dari tahun lalu.
Laba usaha untuk sembilan bulan pertama tahun ini tumbuh 32% YoY menjadi Rp969 miliar, dengan marjin laba usaha naik dari 31% ke 37% hingga kuartal III/2024. Manajemen menyatakan bahwa hal tersebut memperlihatkan efisiensi operasional perusahaan dan pengendalian ketat terhadap beban usaha.
Neraca keuangan SIDO juga tetap solid dengan kas sebesar Rp978 miliar dan tanpa utang, menunjukkan kehati-hatian keuangan dan likuiditas perusahaan.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.