Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Adaro (ADRO) Terkikis, Kantongi US$1,18 Miliar per Kuartal III/2024

Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang Januari-September 2024.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang Januari-September 2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (30/10/2024), pendapatan usaha ADRO menyusut 10,6% year-on-year (YoY) dari US$4,98 miliar menjadi US$4,45 miliar per kuartal III/2024.

Pendapatan usaha Adaro terdiri atas penjualan batu bara ekspor kepada pihak ketiga US$3,48 miliar, penjualan batu bara domestik kepada pihak ketiga US$751,73 juta, penjualan batu bara domestik kepada pihak berelasi US$162,24 juta, dan pendapatan lain-lain US$52,47 juta.

Pada periode 9 bulan 2024, beban pokok pendapatan emiten Garibaldi Thohir ini turun dari US$2,99 miliar menjadi US$2,69 miliar. Sejalan dengan itu beban usaha juga turun 23,2% YoY menjadi US$255,06 juta dan beban keuangan melandai 12,38% YoY menjadi US$71,34 juta.

Dengan demikian, laba periode berjalan ADRO tercatat sebesar US$1,32 miliar per September 2024. Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ADRO terkikis 2,95% YoY dari US$1,21 miliar pada 9 bulan 2023 menjadi US$1,18 miliar pada Januari-September 2024.

Hingga 30 September 2024, ADRO menggenggam total aset US$10,9 miliar. Pada saat yang sama, total liabilitas ADRO sebesar US$2,75 miliar dan total ekuitasnya US$8,15 miliar.

Pada perkembangan lain, Adaro memperoleh persetujuan pemegang saham atas rencana aksi korporasi spin off anak usaha mereka, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dalam RUPSLB baru-baru ini.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir mengatakan ADRO bermaksud untuk terus mengupayakan ekspansi strategis dan diversifikasi di segmen non-pertambangan batu bara demi menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai target untuk menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari non-batu bara termal paling lambat pada 2030.

“Kami berterima kasih kepada para pemegang saham atas partisipasi dan dukungan mereka bagi terselenggaranya RUPSLB ini sehingga kita dapat mencapai tujuan serta melaksanakan rencana transaksi material," kata Boy Thohir dalam siaran persnya, Jumat (18/10/2024).

Dia melanjutkan, ADRO berpandangan langkah ini efektif untuk memaksimalkan kinerja PT Adaro Andalan Indonesia dan pilar bisnis nonbatu bara termal. Pasalnya, hal tersebut memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti serta terus memanfaatkan sumber daya dan potensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper