Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kelapa sawit milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mencatatkan laba bersih sebesar Rp860,5 miliar periode sembilan bulan 2024.
Mengutip laporan keuangannya, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tersebut mengalami peningkatan sebesar 71% year-on-year (YoY) dari Rp502,62 miliar. Segmen kelapa sawit tetap menjadi kontributor utama pendapatan DSNG, menyumbang sekitar 86% dari total pendapatan.
Peningkatan laba bersih emiten kelapa sawit milik konglomerat TP Rachmat tersebut didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 9% YoY, mencapai Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp6,6 triliun, serta penurunan harga pupuk yang berkontribusi positif terhadap efisiensi biaya. Dengan demikian, EBITDA DSNG tercatat tumbuh sebesar 34% YoY menjadi Rp2,1 triliun.
Manajemen DSNG juga menjelaskan kinerja positif ini juga didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) untuk crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), dan palm kernel oil (PKO), masing-masing sebesar 8%, 28,2%, dan 22,2% YoY. Harga masing-masing mencapai Rp12.421/kg untuk CPO, Rp6.559/kg untuk PK, dan Rp16.014/kg untuk PKO.
Selain itu, pendapatan produk kayu panel menunjukkan perbaikan, dengan peningkatan sebesar 13,2% YoY, mencapai Rp503 miliar akibat volume penjualan yang lebih baik, dengan menangkap peluang pasar kayu yang banyak ditinggalkan oleh kompetitor saat tekanan ekonomi global terjadi pada tahun lalu.
“Perusahaan terus berupaya meningkatkan produktivitas dan menerapkan strategi tata kelola yang baik agar biaya produksi dapat dikendalikan dengan efektif,” ujar Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo dalam keterangan resminya, Rabu (30/10/2024).
Hingga akhir 2023, DSNG telah melakukan peremajaan dengan menumbang 675 hektare pohon kelapa sawit yang kurang produktif dan menanam kembali 500 hektare untuk memastikan kebun berada dalam kondisi usia prima.
Segmen usaha energi terbarukan (renewable energy) juga memberikan kontribusi melalui penjualan palm kernel shell (PKS), dengan pendapatan sebesar Rp162 miliar. Komoditas ini merupakan salah satu produk ekspor utama yang dipasarkan ke Jepang bekerja sama dengan Erex Singapore Pte. Ltd. Hingga kuartal ini, DSNG telah mengekspor sebanyak 84.000 ton PKS.
Dari sisi produksi, jumlah tandan buah segar (TBS) yang diproduksi oleh segmen kelapa sawit per kuartal III/2024 mengalami penurunan sebesar 5,1% YoY, dari 1,64 juta ton menjadi 1,56 juta ton.
Penurunan ini sejalan penurunan produksi yang dialami oleh industri kelapa sawit, terutama yang disebabkan oleh dampak cuaca kering yang terjadi sejak tahun lalu, terutama di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, perbaikan rendemen (yield recovery) cenderung terhenti sepanjang tahun 2024, sehingga pertumbuhan output CPO secara industri juga mengalami perlambatan.
Namun, sepanjang 2024, DSNG berhasil mencatatkan peningkatan pada tingkat oil extraction rate (OER) yang berada di kisaran 24%. Hingga kuartal III/2024, OER meningkat 4,9% YoY, dari 22,93% menjadi 24,04%. Selain itu, kadar free fatty acid (FFA) mencapai 2,84%, lebih baik dibandingkan batas standar 3%, menjadikan CPO yang dihasilkan berkualitas premium.
Total aset DSNG hingga kuartal III/2024 mencapai Rp17,4 triliun, naik 7,8% YoY. Liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp7,8 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp9,6 triliun.