Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah saham masuk dalam jajaran top losers atau saham paling boncos pekan ini, 7-11 Oktober 2024, saat indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat tipis.
IHSG menguat 0,33% secara mingguan dari level 7.496,09 pada pekan lalu ke level 7.520,6 pada Jumat (11/10/2024). IHSG sempat mencapai level tertinggi 7.595,57 dan terencah 7.449,47 sepanjang pekan ini.
Di sisi lain, transaksi investor asing mengakumulasi jual bersih pada pekan ini melanjutkan aksi yang sama pada pekan lalu. Net sell asing tercatat sebesar Rp4,56 triliun atau setara dengan US$291,76 juta.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) anjlok 47,39% dalam sepekan dari level Rp230 pada pekan lalu ke posisi Rp121 per saham pada Jumat (11/10/2024). Alhasil, saham GRIA menjadi saham paling boncos pada pekan ini.
Selain GRIA, saham PT Champ Resto Indonesia Tbk. (ENAK) berada di jalur merah sepanjang 5 hari perdagangan pekan ini. Bahkan, saham pengelola restoran GOKANA Ramen & Teppan, Raa Cha Suki & BBQ, dan Platinum Resto & Caf itu merosot 15,83% pada perdagangan Jumat (11/10/2024).
Akibatnya, saham ENAK mengakumulasi penurunan 45,41% sepanjang pekan ini dari posisi Rp925 pada pekan sebelumnya. Saham ENAK menjadi top losers kedua setelah GRIA.
Selanjutnya, jajaran saham paling boncos juga diisi oleh saham PT Golden Flower Tbk. (POLU) yang mengalami penurunan 22,88% dalam sepekan ke posisi Rp590 dan saham PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) yang melorot 19,27% pada pekan ini ke posisi Rp880 per saham.
Selain itu, saham PT Atlas Resources Tbk. (ARII) turun 16,05%, saham PT Link Net Tbk. (LINK) melandai 13,76%, saham PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) turun 13,37%, saham PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk. (AKSI) terdepresiasi 13,33%, dan saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) turun 11,71% sepanjang pekan ini.
Di sisi lain, BEI juga memasukkan saham PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) dalam jajaran top losers pekan ini. Saham MSIN tercatat turun dari posisi Rp7.500 pada pekan lalu ke level Rp1.465 per saham pada Jumat (11/10/2024).
Meski demikian, penurunan harga saham itu terjadi akibat pelaksanaan aksi korporasi stock split atau pemecahan nilai nominal saham oleh emiten milik Hary Tanoesoedibjo itu.
Seperti diketahui, MSIN melaksanakan stock split dengan rasio 1:5 dari Rp50 per saham menjadi Rp10 per saham. Perdagangan saham MSIN dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi dimulai pada 7 Oktober 2024 dan di pasar tunai pada 9 Oktober 2024.