Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Harga Batu Bara dan CPO hingga Akhir 2024, Ini Katalisnya

Analis memproyeksikan harga batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) hingga akhir 2024.
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memproyeksikan harga coal atau batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah hingga akhir 2024.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki memproyeksi harga batu bara Newcastle target hingga akhir tahun, akan berada direntang US$152-157/ton, dan CPO sekitar RM4370-4410.

Dia menjelaskan bahwa masuknya musim dingin dan kebijakan stimulus besar-besaran pemerintah China menjadi katalis positif untuk sektor batu bara dan CPO.

"Faktor cuaca La Nina juga berisiko menurunkan produksi CPO dan meningkatkan konsumsi batu bara," katanya, Senin (7/10/2024).

Senada dengan itu, analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa prospek batu bara akan berkaitan dengan dinamika musim dingin, permintaan coal akan semakin meningkat karena kebutuhan energi yang juga meningkat.

"Apalagi dengan ada program stimulus dari China yang memang sifatnya jumbo, tentunya ini akan memicu kenaikan harga komoditas dunia," katanya, Senin (7/10/2024).

Sementara untuk CPO, dia menjelaskan adanya keterkaitan dengan cuaca, seperti El Nino maupun juga La Nina.

"Nanti tentunya akan mempengaruhi keterbatasan supply dari CPO, tapi juga di sisi lain, demand pun juga tetap meningkat. Apalagi kalau di Indonesia ini kan mendapatkan mandatori biodiesel. Tentunya permintaan CPO akan meningkat," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga batu bara dan CPO pada pekan lalu, didukung oleh peningkatan demand dan juga keterbatasan supply.

Selain itu, menurutnya stabilitas politik dan keamanan, serta stabilitas kebutuhan ekonomi secara domestik, tentunya akan mempengaruhi harga CPO di Tanah Air.

Dia mengatakan penerapan stimulus dari China tentunya akan memicu permintaan CPO. Belum lagi, India dengan kinerja pertumbuhan ekonomi di atas 5%, yang diprediksi akan mengalahkan China. Menurutnya, ini secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan permintaan CPO.

Menurutnya, apalagi dengan adanya sentimen undang-undang anti-deforestasi yang diterapkan Uni Eropa memang sifatnya kontroversial dan masih berupaya diselesaikan dalam forum World Trade Organization (WTO).

"Mudah-mudahan bisa terselesaikan dengan baik ya. Apalagi kan ini sebenarnya, kalau ekonomi Eropa mau akselerasi, ya tentunya mereka harus menerima produk CPO," ujarnya.

Sementara itu, Nafan memproyeksikan harga batu bara atau coal Newcastle target pada akhir tahun maksimum berada di US$151/ton, dan untuk CPO maksimum di RM4570.

Analis merekomendasikan untuk saham BUY, AALI Rp7725, DSNG Rp1020, LSIP Rp1130, ITMG Rp32950. Lalu, untuk HOLD, ADRO Rp3610, dan PTBA Rp3180.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper