Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Persaingan Emiten Punjabi Bersaudara hingga Bangun Rumah Mewah Naik

Peta persaingan emiten rumah produksi bakal berubah hingga siap-siap bangun rumah mewah naik.
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024). Berita pilihan mulai dari peta persaingan emiten rumah produksi bakal berubah hingga siap-siap bangun rumah mewah naik. Bisnis/Abdurachman
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024). Berita pilihan mulai dari peta persaingan emiten rumah produksi bakal berubah hingga siap-siap bangun rumah mewah naik. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan konten emiten rumah produksi yang melibatkan Punjabi bersaudara, yakni PT MD Entertainment Tbk. (FILM), dan PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) bakal makin sengit sejalan dengan aksi korporasinya.

Bisnis mencatat bahwa kedua rumah produksi yang sebelumnya menelurkan sejumlah sinema elektronik atau sinetron menunjukkan respons positif di layar lebar.

Sepanjang paruh pertama 2024, FILM berhasil mencetak box office atau mencapai 1 juta penonton melalui tiga judul film di antaranya Badarawuhi di Desa Penari, Ancika: Dia yang Bersamaku 1995, dan Ipar adalah Maut.

Melansir Cinepoint, Badarawuhi di Desa Penari telah menghimpun 4,01 juta penonton. Meski demikian, MD Pictures belum mampu mengulangi kesuksesan film KKN di Desa Penari yang tayang pada 2022. Film tersebut menjadi film horor yang ditonton oleh lebih dari 9 juta penonton pada 2022.

Film Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 mencetak 1,31 juta tiket terjual di bioskop. Sementara itu, Ipar adalah Maut berhasil menghimpun penjualan tiket sampai 4,7 juta.

Artikel tentang perbandingan kinerja Punjabi bersaudara menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (17/9/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Adu Laris Mobil Pikap Agustus 2024, Gran Max Masih Jawara

Sejumlah mobil pikap berhasil mencatatkan penjualan moncer pada Agustus 2024 meskipun performa segmen mobil niaga tersebut secara keseluruhan masih berada di jalur melambat.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil segmen pikap masih lesu pada Agustus 2024. Sejak 2023, pasar mobil angkutan barang tersebut, baik di segmen pikap kecil maupun pikap medium mengalami penurunan dibandingkan dengan 2022.

Secara keseluruhan, penjualan (wholesales) mobil pikap sepanjang 2023 anjlok 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 149.726 unit menjadi hanya 116.986 unit, sejalan dengan pelemahan di pasar ritel.

Sementara itu, pada periode Agustus 2024, Daihatsu Gran Max Pick Up milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjadi jawara di segmen pikap dengan penjualan tertinggi dibandingkan dengan merek lainnya.

 

Senjakala Pasar Properti Bali di Tengah Rencana Moratorium Pembangunan

Pasar properti Bali diproyeksikan akan meredup seiring rencana Pemerintah akan melakukan moratorium pembangunan hotel dan vila di Bali demi mewujudkan angan-angan pariwisata berkualitas.

Wacana penghentian sementara pembangunan akomodasi wisata tersebut menyusul masifnya alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan vila dan hotel.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama kurun Januari 2024 sampai Juli 2024, kedatangan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali mencapai 3,53 juta kunjungan.

Pencapaian itu melampaui jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode Januari hingga Juli 2019. Selama Januari hingga Juli 2019, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali tercatat sebanyak 3,46 juta kunjungan.

 

‘Perang Konten’ FILM & RAAM Bakal Makin Sengit

Seperti diketahui, Hary Tanoe, lewat MSIN menyelesaikan akuisisi  619,42 juta saham RAAM, atau setara 9,09% dari modal yang disetor penuh di RAAM, melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). MSIN membeli saham RAAM pada harga Rp500 per sahamnya, dengan dana hingga Rp309,71 miliar.

“Akuisisi RAAM oleh MSIN merupakan pencapaian penting dalam upaya kami untuk memperluas operasi kami di sektor media dan hiburan Indonesia,” kata Hary Tanoe lewat keterbukaan informasi, Jumat (13/9/2024).

Hary Tanoe mengatakan perusahaannya bakal bekerja sama dengan RAAM untuk meningkatkan produksi konten, efisiensi biaya, keahlian bersama, ekspansi monetisasi platform hingga inisiatif kolaboratif lainnya.

Rencanannya selepas akuisisi, Hary Tanoe lewat MSIN bakal meningkatkan produksi dan penyaluran konten di semua platform media setelah penggabungan pakar atau expertise dari kedua perusahaan.

Rentetan Berkah Penurunan Suku Bunga Acuan dari Harga Saham hingga Kinerja Bank

Sinyal penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed yang kian kuat membawa harapan terhadap rentetan dampak positif di sektor perbankan Tanah Air mulai dari kenaikan harga saham hingga kinerja fundamental.

Berdasarkan perkiraan sebagian besar analis, pejabat The Fed cenderung akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya untuk periode September 2024.

Sejalan dengan proyeksi tersebut, pergerakan harga saham sejumlah bank pun menanjak. Berdasarkan RTI Business, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 2,42% ke level Rp5.300 pada penutupan perdagangan Jumat (13/9/2024). Dalam sepekan, harga saham BBRI pun naik 1,44% kendati secara tahun berjalan, harga saham BBRI masih terkoreksi 7,42%.

Kemudian, harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 0,45% ke level Rp5.625. Hal ini kontras dengan kinerja harga saham selama sepekan yang terkoreksi -0,44% kala pertumbuhan sepanjang tahun sebesar 4,65%.

 

Bersiap Pajak Bangun Rumah Mewah Sendiri Bakal Naik di 2025

Pajak pertambahan nilai (PPN) kegiatan membangun rumah sendiri atau tanpa kontraktor akan naik dari 2,2% menjadi 2,4% pada tahun depan. Kenaikan tersebut akan terjadi apabila PPN umum menjadi 12% mulai tahun depan dari yang saat ini sebesar 11%.

Tarif PPN membangun rumah sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61 Tahun 2022 tentang PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS).

Dalam beleid Pasal 3 Ayat 2 PMK Nomor 61/PMK.03/2022, besaran pajak PPN KMS dihitung dari hasil perkalian 20% dengan tarif PPN sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dikalikan dengan dasar pengenaan pajak.

Jika mengikuti aturan tersebut, maka tarif efektif untuk kegiatan membangun sendiri sebesar 2,2%. Hal itu merupakan hasil perkalian 20% dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai 11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper