Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.439 per Dolar AS, Mata Uang Asia Kompak Loyo

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.439 per dolar AS pada perdagangan, Kamis (12/9/2024).
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.439 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan turun 0,24% atau 37 poin ke posisi Rp15.439 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,15% ke posisi 101,807.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,25%, dolar Taiwan melemah 0,04%, baht Thailand melemah 0,09%, ringgit Malaysia melemah 0,17%, dan peso Filipina melemah 0,29%.

Selanjutnya, won Korea melemah 0,20%, yuan China melemah 0,07%, dolar Singapura melemah 0,12%. rupee India melemah 0,01%, dan dolar Hong Kong melemah 0,03%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan sore ini (12/9) mata uang rupiah ditutup melemah 37 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 50 poin dilevel Rp15.439 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.402.

Sedangkan untuk perdagangan besok (13/9), dia memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.340-Rp15.450.

Menurutnya, CME Fedwatch telah menunjukkan taruhan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga hanya sebesar 25 basis poin ketika bertemu pekan depan tumbuh secara substansial setelah data Rabu, sementara taruhan pada pemotongan 50 bps berkurang lebih dari setengahnya.

Namun sebelum pertemuan The Fed pekan depan, fokusnya adalah pada data inflasi indeks harga produsen yang akan dirilis pada Kamis malam, untuk isyarat lebih lanjut tentang inflasi.

Prospek pemotongan suku bunga yang lebih kecil menjadi pertanda buruk bagi mata uang yang melawan dolar AS, mengingat skenario seperti itu menandakan kondisi moneter AS yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama. 

Selain itu, investor menunggu keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan hari ini. ECB akan bertemu pada pukul 12.15 GMT pada Kamis, di mana secara luas diharapkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. 

Pasar akan lebih fokus pada komentar Presiden ECB Christine Lagarde, yang akan dirilis pada pukul 12.45 GMT, untuk mengonfirmasi terkait suku bunga yang akan lanjut menyusul pada Oktober dan Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper