Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pelemahan Harga Minyak Mentah, Bos Elnusa (ELSA) Buka Suara

PT Elnusa Tbk. (ELSA) bicara soal tren pelemahan harga minyak mentah terhadap kinerja perseroan.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Elnusa Tbk. (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja menegaskan tren pelemahan harga minyak mentah sejak pekan pertama September 2024 tidak berdampak signifikan pada kinerja perseroan.

Bachtiar beralasan perseroan telah intens melakukan diversifikasi bisnis yang tidak sepenuhnya bergantung pada votalitas harga minyak mentah di pasar dunia.

“Kami memiliki segmen midstream dan downstream yang lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi harga minyak,” kata Bachtiar saat dihubungi, Kamis (12/9/2024).

Selain itu, Bachtiar menambahkan, diversifikasi bisnis non hulu migas itu turut merambah kegiatan penunjang dan digitalisasi operasi.

Menurut dia, kegiatan non migas itu justru mengalami pertumbuhan yang signifikan di tengah tren pelemahan minyak mentah saat ini.

Kendati demikian, dia mengatakan, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada paruh kedua tahun ini bakal didorong oleh seghem jasa hulu, distribusi dan logistik migas.

ELSA telah mengamankan dua kontrak jangka panjang untuk pengeboran blok di Offshore Southeast Sumatera (OSES) dengan kontraktor PT Pertamina Hulu Energi OSES dan seismik untuk blok migas garapan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).

Kontrak dengan PHE OSES memiliki durasi selama 3 tahun sampai dengan 5 tahun. Sementara dengan MEDC, kontrak bakal berakhir sampai 5 tahun mendatang.

“Kami juga sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan beberapa proyek baru yang akan mendukung keberlanjutan pendapatan kami di tahun-tahun mendatang,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga minyak mentah di pasar spot mengalami tren pelemahan pada perdagangan awal bulan ini.

Posisi menguatnya pasokan tidak diimbangi dengan serapan minyak mentah dari China & Amerika Serikat menjadi faktor penekan harga komoditas tersebut pada paruh kedua tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (4/9/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2024 melemah 0,50 poin atau 0,71% ke level US$69,84 per barel. Harga kontrak itu menjadi level terendah sejak Januari 2024.

Sementara itu, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2024 melemah 0,50 poin atau 0,68% menjadi US$73,39 per barel.

“Konsen mengenai permintaan dan reaksi negatif atas harga minyak terhadap kemungkinan tambahan pasokan minyak dari OPEC+ dan Libya mengindikasikan pasar yang melemah,” kata analis dari UBS AG di Zurich Giovanni Staunovo seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/9/2024).

Kendati demikian, harga minyak mentah pada pekan kedua bulan ini terlihat mulai rebound. Melansir Bloomberg Kamis (12/9/2024), harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober naik 1,35% ke level US$68,22 per barel.

Sementara, Brent untuk pengiriman November 2024 naik 1,44% ke level US$71,63 per barel.

Elnusa menutup paruh pertama 2024 dengan mencatat laba bersih Rp443 miliar, atau tumbuh 77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha ELSA juga tumbuh 8% pada semester pertama tahun ini ke level Rp6,3 triliun.

Sebelumnya, Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra mengatakan target laba bersih Rp1 triliun tahun depan mesti ditopang dengan capaian net profit margin (NPM) sekitar 7,5% sampai dengan 8%.

“Ini artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, khususnya dari sisi keuntungan, karena NPM yang terakhir masih berkisar 6%,” tulis Inav dalam risetnya, dikutip Rabu (14/8/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper