Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah (TINS) Optimistis Produksi Melejit 50% pada 2024

PT Timah Tbk. (TINS) menegaskan produksi bijih timah akhir 2024 bakal lebih tinggi sekitar 40% sampai dengan 50% dari perolehan sepanjang 2023.
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk. di gudang Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat/Bisnis-Denis Riantiza M
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk. di gudang Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat/Bisnis-Denis Riantiza M

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelat merah PT Timah Tbk. (TINS) menegaskan produksi bijih timah akhir 2024 bakal lebih tinggi sekitar 40% sampai dengan 50% dari perolehan sepanjang 2023. 

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar beralasan realisasi produksi sepanjang semester I/2024 telah mencapai 10.250 ton atau lebih tinggi 32% dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level 7.755 ton. 

“Kami optimistis produksi full year paling tidak lebih tinggi 40%-50% dari tahun sebelumnya,” kata Abdullah saat dihubungi Bisnis, Senin (9/9/2024). 

Adapun, total produksi bijih timah sepanjang paruh pertama 2024 didapatkan dari tambang mereka yang berada di darat dan di laut. 

Untuk tambang darat, TINS berhasil mendapatkan sebesar 4.918 ton atau naik 85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.653 ton. 

Kemudian, untuk tambang yang berada di laut, TINS berhasil memperoleh produksi sebanyak 5.332 ton atau naik 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5.102 ton. 

Lebih lanjut, produksi logam TINS pada semester I/2024 naik menjadi 9.675 ton atau sekitar 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.100 ton.

Sementara itu, TINS hanya memproduksi bijih timah sebesar 14.855 ton sepanjang 2023. Torehan saat itu lebih rendah dari capaian pada 2022 di angka 20.079 ton. 

Abdullah menerangkan target laba sampai akhir tahun ini bakal mengikuti tren peningkatan produksi saat ini. Apalagi, dia menambahkan, harga timah di pasar dunia relatif tinggi. 

“Laba semester I/2024 sebesar Rp434 miliar, insyallah semester II akan lebih besar dari semester I,” tuturnya.

Sebelumnya, TINS melaporkan laba bersih senilai RpRp434,48 miliar pada semester I/2024. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024, laba tersebut meroket 2.570% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,27 miliar.

Selain itu, TINS membukukan pendapatan sebesar Rp5,21 triliun, meningkat 14% dari Rp4,57 triliun pada semester I/2023. 

Kenaikan pendapatan TINS terjadi seiring kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 13% dari US$26.828 per metrik ton pada semester I/2023 menjadi US$30.597 per metrik ton pada semester I/2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper