Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham HMSP, GGRM, WIIM Dibayangi Skema Tarif Cukai Tembakau 2025

Iinvestor disarankan mencermati dinamika rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan apabila tertarik mengoleksi saham HMSP, GGRM, dan WIIM.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Investor disarankan untuk mencermati dinamika rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan apabila tertarik untuk mengoleksi saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM). Apalagi kinerja emiten rokok sepanjang paruh pertama 2024 telah terkoreksi cukup lebar. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan rencana kenaikan tarif CHT bakal berdampak serius pada kinerja sejumlah emiten rokok tahun depan. 

Nafan berharap sejumlah emiten produsen rokok telah memiliki strategis bisnis untuk mengantisipasi dampak negatif dari kenaikan pungutan produk hasil tembakau tersebut. 

“Pasar tentunya terus mencermati perkembangan dinamika cukai rokok,” kata Nafan saat dihubungi Bisnis, Rabu (21/8/2024). 

Nafan menggarisbawahi bahwa torehan kinerja emiten rokok sepanjang paruh pertama 2024 cenderung melambat secara tahunan atau year on year. 

Karena sebelumnya semester I terjadi penurunan dari sisi kinerja top-line dan bottom-line, paling tidak semester II ini perusahaan dituntut untuk berkembang,” tuturnya. 

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan tahan untuk saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan target harga Rp850 per saham. Sementara itu, rekomendasi yang sama diberikan untuk PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target harga Rp17.350 per saham. 

Terpisah, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan speculative buy untuk GGRM dengan level support Rp15.050 per saham dan level resistance Rp17.000 per saham. Adapun, target harga di level Rp17.350 per saham sampai dengan Rp17.800 per saham. 

Di sisi lain, rekomendasi MNC Sekuritas untuk HMSP berupa trading buy dengan level support Rp680 per saham dan resistance Rp805 per saham, dengan target harga Rp835 per saham sampai dengan PR865 per saham. 

Adapun, Herditya merekomendasikan speculative buy untuk PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) dengan level support Rp880 per saham dan resistance Rp1.040 per saham. Sementara itu, target harga dipatok mencapai Rp1.135 per saham sampai dengan Rp1.200 per saham. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan akan melakukan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2025. Besaran cukai ini biasanya akan diturunkan produsen ke harga rokok yang ditanggung pembeli. 

Rencana perubahan cukai ini telah tercantum dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, hingga saat ini pemerintah belum menyampaikan besaran tarif yang akan berlaku pada tahun depan. 

Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Askolani menyampaikan tarif cukai yang bersifat multiyears ini baru akan didiskusikan lebih lanjut dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.  

“Kalau untuk besarannya baru akan dibicarakan di pembahasan RUU APBN 2025,” ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (13/6/2024). 

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper