Bisnis.com, JAKARTA — Phintraco Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi lanjut menguat di teritori hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024). Saham apa yang dapat dicermati investor?
IHSG ditutup menguat 1,08% ke level 7.436,039 pada perdagangan Rabu (14/8/2024). Level tersebut merupakan rekor tertinggi baru yang diukir IHSG setelah ditutup melampaui rekor sebelumnya 7.433 pada 14 Maret 2024.
Di level itu, IHSG menguat 2,24% secara year-to-date dengan kapitalisasi pasar menyentuh Rp12.601 triliun.
Dari global, indeks-indeks Wall Street ditutup menguat pada Rabu (14/8/2024). Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,61%, S&P 500 menguat 0,38%, dan Nasdaq komposit tumbuh tipis 0,03%.
Performa itu terjadi sejalan dengan rilis data inflasi Amerika Serikat pada Juli yang sesuai dengan ekspektasi. Inflasi AS pada Juli 2024 tercatat turun ke 2,9% year-on-year (YoY) atau lebih rendah dari 3% YoY pada Juni. Berdasarkan CME FedWatch tools, hal tersebut meningkatkan peluang pemangkasan oleh The Fed sebesar 50 bps pada September menjadi 64,5%.
Tim Analis Phintraco Sekuritas mengatakan secara teknikal, pola rising window yang terbentuk seiring dengan golden cross pada MA5 dan MA20 mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada IHSG. Sejalan dengan hal tersebut, terbentuk golden cross pada MACD serta pelebaran positive slope.
“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji strong resistance pada level 7454 pada Kamis [15/8/2024] dengan level support 7.300, pivot 7.350, dan resistance 7.375,” tulisnya dalam riset, Kamis (15/8/2024).
Sentimen eksternal juga akan mewarnai gerak IHSG pada hari ini. Jepang dijadwalkan merilis data GDP Growth Annualized Preliminary kuartal II/2024 pada Kamis (15/8/2024) yang diperkirakan akan tumbuh positif yakni 2,1% YoY.
Di sisi lain, China juga akan merilis data Industrial Production (15/8/2024) dan diperkirakan akan tumbuh 5,2% YoY dari 5,3% di Juni 2024. Meskipun pertumbuhan Industrial Production Juni 2024 melampaui ekspektasi pasar, pasar masih memperkirakan aktivitas manufaktur di China mengalami perlambatan.
“Dari domestik, pasar menantikan rilis data neraca perdagangan Juli 2024 yang diperkirakan masih mencatatkan surplus sebesar US$2,45 miliar atau meningkat dari Juni 2024 yang tercatat sebesar US$2,39 miliar,” imbuhnya.
Hal tersebut seiring dengan ekspektasi ekspor yang diperkirakan akan tumbuh signifikan sebesar 3,85% dibanding Juni 2024 1,17%, serta penurunan signifikan pada impor menjadi 0,04% dibanding Juni 2024 7,58%.
“Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Kamis [15/8/2024] meliputi AUTO, ASII, CPIN, BNGA, dan PGEO,” pungkasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.