Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung bergerak di fase konsolidasi pada perdagangan Senin (5/8/2024), menanti rilis pertumbuhan ekonomi oleh BPS pada hari ini.
Pada akhir pekan lalu, Jumat (2/8/2024), IHSG ditutup turun 0,24% atau 17,86 poin ke level 7.308,12. Sepanjang tahun berjalan 2024, IHSG menguat tipis 0,49%.
Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG pun saat ini diperkirakan sedang berada di fase konsolidasi.
"Pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.103,” tulisnya dalam riset, Senin (5/8/2024).
Pada perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG ada di kisaran 7.099—7.207 dengan level resistance pertama 7.354 dan resistance kedua 7.396.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan pasar domestik menanti rilis data penting pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada Senin (5/8/2024) yang diperkirakan masih berada di level 5% untuk kuartal II/2024 atau turun dari level 5,11% pada kuartal I/2024.
Baca Juga
Sementara itu, secara kuartalan terdapat ekspektasi peningkatan PDB sebesar 3,71% atau menjadi peningkatan positif setelah mengalami penurunan 0,83% pada kuartal I/2024.
"Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (5/8) meliputi ADMR, HRUM, PTBA, MAPI, BBTN, dan EXCL," pungkas Phintraco Sekuritas.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 3,4% ke level 7.059,65 pada akhir perdagangan Senin (5/8/2024). Penurunan itu merupakan yang terdalam sejak Mei 2022.
IHSG sepanjang perdagangan hari ini bergerak di rentang 6.998,81—7.308,12. Alhasil, sepanjang tahun berjalan 2024, IHSG melemah 3,4%.
Adapun, level terendah IHSG pada tahun ini terjadi pada 19 Juni 2024 yang ditutup di level 6.726,91.
Secara historis, pelemahan itu merupakan yang terburuk sejak IHSG terperosok 3,17% pada 12 Mei 2022 dan anjlok 4,41% pada 9 Mei 2022.
Pelemahan IHSG ditekan oleh rontoknya saham emiten-emiten big caps. Saham BBCA, misalnya, merosot 3.19% ke level Rp9.875. Senasib, saham BBRI juga turun 3,82% ke level Rp4.530 dan BMRI terkoreksi 3,31% ke posisi Rp6.575 per saham.
Di luar sektor perbankan, saham AMMN dan BREN kompak memerah. AMMN turun 1,06% ke level Rp11.700, sedangkan BREN anjlok 8,14% ke posisi Rp7.900 per saham. Adapun, TLKM melemah 2,11% ke level Rp2.790 dan ASII tergelincir 2,77% ke level Rp4.560 per saham.
Selepas jeda siang, IHSG lanjut merosot dengan pelemahan 3,93% atau 287,36 poin ke level 7.020,75. IHSG melemah bersamaan dengan indeks bursa Asia yang mengalami kemerosotan pada perdagangan Senin (5/8/2024).
Penurunan itu semakin mendekati batas trading halt atau penghentian perdagangan seluruh pasar saham sementara apabila IHSG turun lebih dari 5%.
Indeks Nikkei 225 Jepang terpantau turun paling tajam sebesar 12,4% pada perdagangan hari ini. Selain itu, indeks Straits Times Singapura anjlok 4,69%, disusul indeks Hang Seng Hong Kong yang melemah 2,03%.
Analis Capital.com Kyle Rodda seperti dilansir oleh Bloomberg menyampaikan anjloknya pasar saham Asia didorong oleh aksi panic selling.
"Banyak pergerakan yang terjadi, tetapi yang utama ialah terjadi perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Hal itu telah menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global," jelasnya.
Selain itu, faktor pelemahan kurs yen Jepang juga menambah tekanan terhadap pasar ekuitas negeri Samurai. Sentimen tersebut turut mendorong investor melakukan perdagangan besar.
IHSG ditutup di level 7.162,6 pada akhir sesi I perdagangan Senin (5/8/2024). Di level tersebut, IHSG anjlok 1,99% atau 145,52 poin.
Sebanyak 116 saham menguat, 473 saham melemah, dan 188 saham tidak mengalami perubahan harga. Penurunan IHSG membuat kapitalisasi pasar ikut menyusut menjadi Rp12.177,72 triliun.
Gerak IHSG pada sesi I perdagangan hari ini dibebani oleh koreksi saham big banks. Saham BBRI terkoreksi 1,7%, BMRI turun 2,21%, BBCA melemah 1,96%, dan BBNI -1,47%.
Selain itu, emiten berkapitalisasi pasar jumbo dari sektor lain juga terpantau melemah. Saham TPIA anjlok 5,45%, ASII turun 1,28%, ADRO merosot 2,71%, TLKM melandai 1,05%, dan BREN terperosok turun 4,36%.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka anjlok pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024) mengekor bursa global yang terperosok ke zona merah.
Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka turun 1,11% ke level 7.229,93. Pada awal sesi, IHSG sempat menyentuh level terendah 7.200,34.
IHSG mengekor kinerja bursa global yang memerah pada awal pekan ini. Indeks Nikkei 225 Tokyo anjlok 5,49%, Hang Seng Index turun 1%, Shanghai Composite Index terkoreksi 0,43%, Straits Times Index Singapura merosot 3,08%, dan Dow Jones Index Future tergelincir 0,76%.
Dalam sesi awal perdagangan, saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tergelincir ke zona merah. BBCA turun 0,98% dan BBRI merosot 1,08%.
Di luar sektor perbankan, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga memerah dengan turun tipis 0,63% ke level Rp11.750 per saham. Senada, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) juga turun 2,41% ke level Rp3.250 per saham.