Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Agung Concern Beberkan Tips Bangun Perusahaan Keluarga

CEO Agung Concern Group Mahatma Ilham Panjaitan membeberkan sejumlah strategi membangun perusahaan keluarga.
CEO Agung Concern Group Mahatma Ilham Panjaitan membeberkan sejumlah strategi membangun perusahaan keluarga./istimewa
CEO Agung Concern Group Mahatma Ilham Panjaitan membeberkan sejumlah strategi membangun perusahaan keluarga./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Agung Concern Group Mahatma Ilham Panjaitan membeberkan sejumlah strategi membangun perusahaan keluarga.

Sebagai informasi, Agung Concern adalah perusahaan keluarga yang mengelola showroom dan bengkel di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian bisnisnya berkembang menjadi importir kendaraan bermotor. Salah satunya merek Toyota. Perusahaan lalu membuka cabang di Jakarta dengan mengimpor suku cadang dan kendaraan built up.

Adapun Agung Concern dipercaya menjadi dealer utama Toyota. Agung Toyota, satu dari lima founding dealer Toyota sejak 1972, sejajar dengan antara lain Auto 2000, Kalla Group, Hasjrat Abadi dan Nasmoco Group. Agung Toyota kini tampil menguasai pasar mobil di wilayah Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan Bali.

“Sederhana saja. The right man and the right place, dengan begitu beres semua,” kata Mahatma Ilham Panjaitan dalam keterangannya, Jumat (26/7/2021).

Menurutnya perusahaan keluarga tetap harua mengutamakan kompetensi, kecakapan, dan kejujuran untuk menjalankan perusahaan daripada sekedar hubungan darah.

“Sekali pun keluarga, kalau tidak cakap, harus minggir. Ada tempat, dan tugas lain untuk keluarga, yang dipastikan tidak mengganggu manajemen usaha,” tegasnya.

Menurutnya, perihal bisnis itu urusannya bukan tentang menang dan kalah. Sebab dia meyakini semua pihak harus merasa menang dan puas karena bisa mengambil manfaat secara adil. Termasuk karyawan dan keluarga yang menggantungkan hidupnya dari operasionalisasi perusahaan.

Dia menekankan untuk sampai pada posisi puncak, termasuk dari keluarga inti Panjaitan, harus melewati tour of duty di sejumlah level, dan bagian perusahaan. Dia menyebutkan, mereka harus mau mengikuti tahapan sebagai profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper