Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengalami kenaikan signifikan sebesar 180 poin atau 7,53% ke posisi Rp2.570 pada perdagangan Selasa (23/7/2024).
Saham bank digital ditutup pada level tertinggi untu sesi I perdagangan hari ini. Adapun saham Bank Jago dibuka pada level Rp2.390 dan sempat melemah ke Rp2.380 sebelum akhirnya melambung.
Berdasarkan data RTI, saham ARTO ditransaksikan pada 6.785 kali yang meliputi 24,27 juta saham. Nilai transaksi saham Bank Jago pada sesi I diperkirakan mencapai Rp62,11 miliar.
Sebagai informasi, saham ARTO dalam sebulan terakhir menunjukkan tren penguatan sebanyak 20,09% atau 14,22% pada seminggu belakangan. Investor asing pun tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp93,2 miliar dalam sebulan atau Rp8,6 miliar dalam sepekan.
Dari sisi fundamental, Bank Jago (ARTO) mencatatkan pertumbuhan laba dan kredit dobel digit. Laba Bank Jago mencapai Rp39,41 miliar per Mei 2024, naik 30,42% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp30,22 miliar.
Kemudian, kredit dan pembiayaan mencapai Rp15,23 triliun, naik 35,86% yoy dibandingkan dengan sebelumnya Rp11,21 triliun. Sebagai pembanding, bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung Allo Bank (BBHI) mencatatkan penurunan laba 6,48% yoy menjdi Rp172,47 miliar dari sebelumnya Rp184,41 miliar. Adapun, kredit juga turun 9,61% yoy menjadi Rp6,79 triliun dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp7,51 triliun.
Baca Juga
Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan potensi The Fed yang akan melonggarkan kebijakan moneternya tahun ini memberikan sentimen positif bagi market, termasuk bank digital.
“[Ketika] The Fed benar-benar mulai melonggarkan moneter, nanti Bank Indonesia [BI] juga akan menerakan kebijakan serupa sesuai dengan prinsip preemptive dan forward looking, sekaligus pro growth dan pro stability. Ini akan memberikan likuiditas ke market,” ujarnya.
Sementara itu, JP Morgan menyebut Bank Jago merupakan salah satu bank digital terbaik di Indonesia. Dalam pandangan JP Morgan Bank Jago siap untuk meningkatkan skala bisnis.
“Kami meningkatkan estimasi EPS tahun 2024 dan estimasi 2026 sebesar 3% dan 4% dan mempertahankan estimasi EPS 2025 tidak berubah. Revisi positif pada 2024 dan estimasi 2026,” tulis JP Morgan.
Lembaga jasa keuangan dan investasi multinasional asal Amerika Serikat ini menyebut dengan pembaruan nilai buku 3x menawarkan batas bawah untuk saham ARTO. Menurut JP Morgan, prospek Bank Jago cukup menjanjikan.
“Namun, perlu waktu untuk mewujudkan sepenuhnya. Oleh karena itu, pada [nilai] buku 3,4x untuk estimasi 2025, kami pikir saham ini menawarkan titik masuk multi-year,” tulis analis JP Morgan.
Oleh sebab itu, J.P. Morgan memutuskan untuk mengakhiri pandangan underweight (UW) untuk saham ARTO pada Maret 2024 lalu. Kini mereka menyematkan predikat overweight untuk saham ARTO dengan target (Juni 2025) harga Rp2.900.
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.