Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SD Darmono Blak-blakan Biang Kerok Harga Saham Jababeka (KIJA) Melorot

Direktur Utama PT Jababeka Tbk. (KIJA) Setyono Djuandi Darmono buka-bukaan mengungkap faktor penyebab kinerja saham perseroan terus merosot di pasar saham.
Founder & Direktur Utama PT Jababeka Tbk. (KIJA) Setyono Djuandi Darmono (kanan) didampingi Wakil Direktur Utama Budianto Liman memberikan keterangan saat jumpa media di Jakarta, Rabu (17/7/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P
Founder & Direktur Utama PT Jababeka Tbk. (KIJA) Setyono Djuandi Darmono (kanan) didampingi Wakil Direktur Utama Budianto Liman memberikan keterangan saat jumpa media di Jakarta, Rabu (17/7/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama sekaligus Pendiri PT Jababeka Tbk. (KIJA) Setyono Djuandi Darmono buka-bukaan mengungkap faktor yang menyebabkan kinerja saham perseroan terus merosot di pasar saham. 

Darmono menjelaskan, merosotnya kinerja saham KIJA selama beberapa waktu belakangan terjadi lantaran sentimen pasar yang melemah karena perseroan telah beberapa waktu belakangan absen menebar dividen.

“Persepsi pasar jelek ke kita ini karena kita tidak bagi-bagi dividen, itu kita [akhirnya] dianggap jelek kan sehingga saham turun,” tuturnya dalam Media Briefing, Rabu (17/7/2024).

Memperbaiki persepsi tersebut, Darmono mengungkap komitmen perseroan untuk kembali menebar dividen kepada para pemegang saham. 

Sayangnya, dia masih enggan memerinci secara lanjut kapan tepatnya komitmen tersebut bakal dilakukan. Namun, dia memastikan besaran dividen pay out ratio (DPR) mencapai 35% dari laba.

“Kalau [berhasil cetak laba] di atas Rp10 miliar utuhnya 35% dibayar untuk dividen, itu dividen policy kita begitu,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis.com, Jababeka tercatat terakhir membagikan dividen pada 2017. Adapun, besaran dividen yang ditebar tersebut senilai Rp52,39 miliar. Dividen itu berasal dari perolehan laba bersih KIJA tahun lalu senilai Rp 436,61 miliar. 

Adapun, kinerja harga saham KIJA dalam 5 tahun belakangan memang terpantau merosot 45,63% dengan kinerja harga saham di rentang Rp110 hingga Rp220. Sementara itu, dalam kurun waktu 3 tahun belakangan posisinya susut 21,26%.

Namun demikian, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga saham Jababeka terpantau mengalami perbaikan. Posisinya naik 2,24% berfluktuasi di kisaran Rp110 – Rp156. 

Hingga penutupan perdagangan pada hari ini, Rabu (17/7/2024), harga saham KIJA parkir di level Rp137.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper