Bisnis.com, PALEMBANG — Emiten penyedia jasa logistik batu bara, PT RMK Energy Tbk. (RMKE) buka-bukaan terkait rencana perseroan untuk mengakuisisi empat tambang milik perusahaan asing.
Head of Investor & Public Relations RMKE, Julius Caesar Samosir mengatakan hal itu sebagai bagian dari rencana ekspansi perseroan untuk berkolaborasi dengan tambang-tambang lain di luar wilayah Sumatra Selatan, yakni di Jambi dan Lampung. Dana untuk akuisisi berasal dari penerbitan obligasi senilai total Rp1,5 triliun.
Nantinya, RMKE akan menjadi pemegang saham mayoritas dari empat tambang milik asing tersebut. Setelah akuisisi, perseroan juga menyediakan infrastruktur untuk menunjang kelancaran produksi batu bara di tambang-tambang tersebut.
"Kami mau akuisisi sekitar 3 sampai 4 tambang asing. Jadi, mereka harus melepas mayoritas sahamnya agar tidak terkonsolidasi ke laporan keuangan mereka, dan kami buatkan infrastrukturnya," ujar Julius kepada Bisnis di Palembang, Senin (15/7/2024).
Sebagai gambaran, perusahaan tambang di Indonesia yang sahamnya dimiliki asing wajib untuk mengurangi kepemilikan saham alias divestasi minimal 51%.
Hal tersebut untuk mendapatkan izin usaha pertambangan khusus atau IUPK sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
Baca Juga
"Jadi perusahaan-perusahaan asing ini harus melepas mayoritas saham, tetapi mereka tidak mau melepas ke perusahaan yang tidak kompeten, jadi mereka hanya memilih ke RMK Energy," kata Julius.
Dia mengatakan, proses akuisisi tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. Alhasil, setelah akuisisi selesai, kapasitas produksi batu bara RMKE juga akan meningkat.
"RMKE kan saat ini punya in-house produksi batu bara sebesar 1,2 juta metrik ton [MT]. Nah, setelah akuisisi ini akan ada tambahan minimal 1 juta sampai 1,5 juta metrik ton, jadi totalnya bakal sekitar 2,7 juta sampai 3 juta MT," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, RMKE telah memuat 115 kapal dengan kapasitas volume sebesar 916.800 MT batu bara pada Juni 2024 atau meningkat 53% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volume ini merupakan yang tertinggi sepanjang RMKE beroperasi.
Manajemen RMKE menjelaskan hingga Juni 2024, RMKE telah memuat 3,9 juta batu bara ke 495 kapal tongkang dan membongkar 1.627 rangkaian kereta dengan total kapasitas 4,04 juta MT batu bara. Volume muatan kapal tongkang dan bongkaran kereta ini telah mencapai target tahun 2024 masing-masing sebesar 42% dan 40%.
Adapun pada perdagangan Senin (15/7), saham RMKE naik 1,64% menjadi Rp620 per saham, sedangkan secara year-to-date (YtD) saham perseroan menguat 4,20%.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.