Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas emas terus mengilap dan mencatatkan penguatan setelah sebelumnya menurun lebih dari 1%. Sementara itu, komoditas batu bara dan minyak mentah justru terpantau melesu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (9/7/2024) menguat 0,10% ke level US$2.361,48 per troy ounce pada pukul 06.44 WIB.
Kemudian, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 juga menguat 0,21% ke level US$2.368,50 per troy ounce pada pukul 06.34 WIB.
Mengutip Reuters, harga emas pada Senin (8/7) telah menurun lebih dari 1%. Harga emas tertekan oleh reli risk-on di ekuitas dan aksi ambil untung oleh investor. Hal ini terjadi usai reli tajam di sesi sebelumnya, karena ekspektasi pemangkasan Federal Reserve (The Fed)
"Ini terlihat seperti banyak aksi ambil untung, dan ekuitas menguat pagi ini, yang semacam memiliki sedikit faktor persaingan dengan logam mulia," jelas Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Kemudian, Haberkorn meyakini bahwa emas akan naik berdasarkan prediksi pemangkasan suku bunga The Fed. Alat pemantau The Fed memperkirakan penurunan suku bunga pada September 2024, dan kemungkinan pemangkasan kembali pada November dan Desember 2024. Hal ini dinilai akan berdampak positif pada emas.
Analis pasar keuangan di Capital.com, Kyle Rodda, kemudian juga menuturkan bahwa jika kembali mendapatkan kejutan penurunan lainnya dalam data inflasi yang konsisten, maka juga menjadi pendorong bagi emas.
Harga Batu Bara
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle melemah 0,52% ke level US$135,05 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (8/7). Kemudian, batu bara kontrak Agustus 2024 juga melemah 1,05% ke US$136 per metrik ton.
Mengutip ETEnergyWord, impor batu bara India naik 5,3% menjadi 52,29 juta metrik ton dalam dua bulan pertama tahun fiskal 2024, dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Berdasarkan data yang dikompilasi oleh mjunction services ltd, yakni sebuah platform e-commerce B2B dari usaha patungan antara Tata Steel dan SAIL, impor batu bara India itu tercatat sebesar 49,62 juta metrik ton pada April dan Mei pada tahun fiskal 2024.
Namun, impor batu bara pada Mei 2024 sedikit menurun menjadi 26,19 juta metrik ton, dari 26,57 juta metrik ton setahun sebelumnya.
Menurut Managing Director dan CEO mjunction Vinaya Varma, permintaan impor diperkirakan akan tetap rendah dalam beberapa minggu mendatang karena musim hujan, sementara pertumbuhan produksi di pasar domestik diperkirakan akan tetap sehat.
Harga Minyak Mentah
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (8/7/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 melemah 0,12% menjadi US$82,23 per barel pada pukul 06.34 WIB.
Sementara itu, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman September 2024 juga melemah 0,91% menjadi US$85,75 per barel.
Harga minyak telah stabil setelah penurunan dua hari akibat badai beryl, menjelang laporan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Saat badai Beryl terus melewati daratan AS, upaya pemulihan sedang berlangsung di Texas. Sekitar 85% di Houston kehilangan daya listrik, mendorong perusahaan minyak untuk menyesuaikan operasi mereka.
Harga minyak mentah menguat dengan solid dibantu oleh pemangkasan pasokan OPEC+ yang memperketat pasar dan ekspektasi bahwa The Fed siap untuk memangkas suku bunga.
Powell nantinya akan menyampaikan laporan setengah tahunan bank sentral mengenai kebijakan moneter AS kepada Komite Perbankan Senat pada Selasa malam waktu setempat (9/7), yang memberikan petunjuk tentang arah ke depan untuk biaya pinjaman.