Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Cabai Rawit, Bawang Merah, hingga Telur Kompak Naik

Harga cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam naik signifikan di Indonesia pada Juli 2025, menurut BPS. Kenaikan terjadi di sebagian besar wilayah.
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • BPS mencatat kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras pada pekan keempat Juli 2025, dengan cabai rawit naik 19,92% dibandingkan bulan sebelumnya.
  • Harga bawang merah mengalami kenaikan 8,61% dibandingkan Juni 2025, dengan 82,22% wilayah Indonesia terdampak.
  • Telur ayam ras naik 0,79% dan daging ayam ras naik 1%, meskipun harga daging ayam ras masih di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP).

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga cabai rawit, bawang merah, hingga telur ayam ras kompak naik pada pekan keempat Juli 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan rata-rata harga cabai rawit pada pekan keempat Juli 2025 berada di atas harga acuan penjualan (HAP), yakni mencapai Rp65.649 per kilogram. Untuk diketahui, HAP cabai rawit adalah Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

Per 26 Juli 2025, data BPS menunjukkan harga cabai rawit di 95% wilayah berada pada rentang Rp28.367–Rp132.000 per kilogram.

Pudji menyebut kenaikan harga cabai rawit mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan bulan lalu. Secara umum, harga cabai rawit sampai dengan pekan keempat Juli 2025 naik 19,92% dibandingkan Juni 2025.

“Kenaikan ini [harga cabai rawit] terjadi di 74,17% wilayah di Indonesia dan kalau kita lihat sebarannya terlihat variasi harga cabai rawit yang cukup tinggi. Dan semakin ke timur, variasi harga cabai rawitnya semakin tinggi,” ujar Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di YouTube Kemendagri, Selasa (29/7/2025).

Pada pekan keempat Juli 2025, harga cabai rawit tertinggi mencapai Rp200.000 per kilogram di Kabupaten Nduga. Disusul, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Puncak yang masing-masing dibanderol Rp172.000 per kilogram dan Rp164.500 per kilogram.

Selain cabai rawit, Pudji juga menyampaikan bahwa harga bawang merah kembali menunjukkan tren kenaikan setelah pada periode Mei mengalami penurunan.

Secara nasional, rata-rata harga bawang merah berada di atas HAP atau mencapai Rp45.939 per kilogram. Adapun, HAP komoditas ini semestinya adalah Rp36.500–Rp41.500 per kilogram.

“Tapi sejak Juni dan sekarang di Juli minggu keempat, [bawang merah] menunjukkan kenaikan harga dan kenaikannya adalah berkisar 8,61% dibandingkan dengan Juni 2025, dan kenaikan ini terjadi di 82,22% wilayah di Indonesia,” tuturnya.

Pudji menambahkan, bawang merah mengalami harga yang bervariasi. Dalam hal ini, sebanyak 95% wilayah di Indonesia berada dalam rentang harga Rp29.373–Rp78.350 per kilogram.

BPS juga mengungkap harga telur ayam ras mengalami kenaikan pada pekan keempat Juli 2025. Secara umum, harga telur ayam ras naik 0,79% menjadi Rp30.538 per kilogram. Ini artinya, rata-rata harga telur ayam juga sudah melampaui HAP Rp30.000 per kilogram.

Adapun kenaikan harga telur ayam ras terjadi di 43,06% wilayah di Indonesia. Data juga menunjukkan, harga telur ayam ras termahal mencapai Rp100.000 per kilogram dan terendah di level Rp22.055 per kilogram.

Kenaikan harga komoditas pangan juga terjadi pada daging ayam ras. Pada pekan keempat Juli 2025, rata-rata harga daging ayam ras naik tipis 1% menjadi Rp36.406 per kilogram.

BPS mencatat kenaikan harga daging ayam ras terjadi di 41,39% wilayah di Indonesia dengan harga tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram dan terendah adalah Rp20.500 per kilogram.

Kendati demikian, Pudji menuturkan bahwa rata-rata harga daging ayam ras masih berada di bawah HAP Rp40.000 per kilogram.

“Daging ayam ras mengalami kenaikan 1% tetapi harga daging ayam ras ini masih berada di bawah HAP-nya dan kenaikan daging ayam ras ini terjadi di 41% wilayah di Indonesia,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro