Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 14 emiten dijadwalkan akan mencairkan dividen bernilai triliunan rupiah kepada para investor akhir pekan hari ini, Jumat (14/6/2024).
Melansir data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ke-14 emiten yang membayar dividen hari ini di antaranya, PT Abm Investama Tbk. (ABMM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) hingga PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL).
ABMM akan membagikan dividen kepada pemegang saham, termasuk investor kawakan Lo Kheng Hong, senilai Rp294,93 per saham. Jumlah itu berasal dari pembagian dividen final US$50 juta atau setara Rp812,18 miliar dari kinerja periode 2023.
Gelontoran dividen ABMM tidak lepas dari kinerja laba bersih yang naik 7,07% year-on-year (YoY) menjadi US$289 juta. Seiring hal itu, marjin laba bersih yang diraih mencapai 19,36% atau meningkat dari tahun sebelumnya 18,67%.
Direktur Utama ABMM Achmad Ananda Djajanegara mengatakan kinerja tahun lalu didukung upaya perseroan dalam mengantisipasi kondisi pasar global yang fluktuatif, sehingga ABM Group mampu melampaui target dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan.
“Keunggulan operasional selalu menjadi strategi utama perseroan untuk memaksimalkan efisiensi dan menjaga efektivitas dengan aspek keselamatan pekerja sebagai prioritas utama,” kata Ananda dalam keterangan pada pertengahan Mei 2024.
Baca Juga
Di sisi lain, SRTG akan membagikan dividen sebesar Rp298,43 miliar dari laba bersih tahun buku 2023. Pemegang saham nantinya akan mendapatkan jatah sebesar Rp22 per lembar.
Adapun INTP telah menyepakati pembagian dividen sebesar Rp308 miliar atau setara dengan Rp90 per saham sebagai dividen final tahun buku 2023 dalam RUPST. Tahun lalu, INTP tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp1,95 triliun.
Tak ketinggalan, emiten kesehatan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) juga akan membagikan dividen Rp1,4 triliun kepada para investor hari ini.
Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan pembagian dividen adalah hasil keputusan RUPST. Pemegang saham menyetujui penggunaan 52% dari laba bersih sebagai dividen tunai.
“Dividen merupakan bentuk komitmen kita kepada pemegang saham,” kata dia belum lama ini.
Seperti yang diketahui, KLBF membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,76 triliun. Laba tersebut turun 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,38 triliun.
Laba tersebut berbanding terbalik dibandingkan dengan penjualan bersih. KLBF membukukan penjualan sebesar Rp30,44 triliun atau naik 5,21% dibandingkan dengan 2022 yang tercatat sebesar Rp28,93 triliun.
Sementara PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp136,4 miliar atau setara dengan Rp40 per saham.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta, mengatakan bahwa jumlah dividen tersebut mencerminkan rasio pembayaran sebesar 79% dari total laba bersih 2023 yang berjumlah Rp172,2 miliar. Adapun sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan.
"Membagi dividen tunai sebesar Rp134,4 miliar atau sekitar 79% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk," ujar Anggie dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Di sisi lain, Anggie menyampaikan bahwa perseroan menetapkan target kontrak baru sepanjang 2024 senilai Rp3,5 triliun. Sampai dengan kuartal I/2024, perseroan telah membukukan kontrak sebesar Rp1,61 triliun.
Perseroan juga membidik target pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp3,1 triliun dan Rp175 miliar pada 2024. Pada kuartal pertama tahun ini, TOTL telah membukukan pendapatan usaha senilai Rp818,87 miliar, dengan laba bersih Rp52,71 miliar.
Berikut jadwal pembayaran dividen dari 14 emiten Jumat 14 Juni 2024:
- PT Abm Investama Tbk. (ABMM)
- PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS)
- PT Bisi International Tbk. (BISI)
- PT Elnusa Tbk. (ELSA)
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP)
- PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
- PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK)
- PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA)
- PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI)
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)
- PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN)
- PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER)
- PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA)
- PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL)
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.